•TPRC #20✓

134 20 0
                                    

Apakah yang lebih sakit dari pengharapan tanpa kepastian?

***

Jam pelajaran dimulai dengan lancar, murid-murid sedang fokus pada pelajaran yang disampaikan oleh Mr.Bryan sebagai guru bahasa Inggris. Pelajaran yang paling tidak disukai oleh murid di kelasnya, tapi tidak termasuk dengan Chaterine.

Cewek itu menengok ke samping kirinya bangku yang ditempati oleh Kenzi masih kosong, padahal jam pelajaran sudah dimulai dari 7 menit yang lalu. Apakah dia terlambat atau tidak masuk? Jika tidak masuk berarti dia alpa karena tanpa keterangan.

"Morning sir Bryan."

Seisi kelas langsung menengok ke sumber suara yang berasal dari pintu masuk kelas, dan mereka melihat Kenzi datang dengan nafas memburu serta baju yang nampak berantakan.

"Kenzi what happened with  you? Why are you late?"

"Hm I terlambat bangun sir."

Anak-anak tertawa mendengar jawaban Kenzi yang mencampur adukkan bahasa.

"Speaking English!"

Kenzi memutar bola mata dan menghela nafas, "sorry sir, i woke up late."

"Okay, sit quickly at your place this time sir won't punish you, just listen to the lesson carefully."

Kenzi hanya manggut-manggut saja padahal dia tidak mengerti apa yang diucapkan Mr.Bryan, Kenzi hanya melihat guru itu menunjuk bangkunya yang artinya menyuruh untuk duduk.

Kenzi berjalan menuju tempat duduknya dan segera mendaratkan bokongnya disana untuk mengikuti pelajaran.

2 jam berlalu

Para murid makin bosan pada pelajaran bahasa Inggris yang disampaikan oleh Mr.Bryan.

Kenzi, apa kabar dengan dia? Oh Tuhan dia tengah tertidur sangat pulas sekarang, untung saja Mr.Bryan tidak melihatnya. Jam pelajaran nampaknya lancar-lancar saja sampai kepala sekolah datang ke kelas mereka menghentikan sejenak pelajaran yang tengah berlangsung.

"Permisi mister Bryan boleh minta waktunya sebentar?" tanya pak kepala sekolah.

"Oh tentu sir, anytime," jawab
Mr.Bryan.

Pak kepala sekolah masuk bersama seorang pria berpakaian kantor dan 3 orang siswi yang Chaterine kenal!

"Akui kesalahan yang kalian perbuat di depan sini!!" bentak pria tersebut yang bernama Pak Heru.

Ketiga siswi tersebut tersentak kaget mendengar bentakan dari ayah Xelin.

"S-saya ingin minta maaf atas kejadian perkelahian yang menimpa dua orang siswi disni," tutur Xelin.

"Tidak usah bertele-tele langsung saja pada intinya," bentak pak Heru lagi.

"Sabar pak bicara pelan-pelan saja," Pak kepala sekolah mencoba menenangkan Pak Heru yang kalut tersebut.

Wowww murid-murid melongo kaget melihat adegan ini, seorang badgirl yang terkenal seantro sekolah dibentak oleh ayahnya sendiri, yang terkenal tidak pernah memarahinya? Jadi pastilah dia melakukan kesalahan yang sangat fatal sehingga ayahnya memarahinya didepan umum seperti sekarang!

"Chaterine... Kenzi gue minta maaf sama kalian berdua karena udah buat kalian hampir babak belur," suara Xelin terdengar bergetar.

"Chaterine dan Kenzi bisa maju kedepan sini untuk memberitahukan kebenarannya," tukas Mr.Bryan.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang