•TPRC #02√

503 38 2
                                    

Kamu cukup unik dan aneh, di saat para gadis mendekatiku justru kamu malah bersikap sebaliknya

~Calvins Harry

***

Malam yang bersinar terang, Calvins berjalan santai ke arah meja makan dirumahnya.

"Calvins, hey sayang kenapa muka kamu ditekuk begitu?" Tanya Mama calvins perhatian.

"Gak papa Mah Calvins cuma capek." Jawab calvins berbohong. Ya, Calvins tidak sedang kecapaian dia hanya sedang memikirkan seorang gadis tadi pagi yang mencuri perhatiannya.

Ditengah-tengah makan malam Nicholas- Papa Calvins memulai pembicaraan.

"Calvins mana pacar kamu? Papa gak pernah lihat kamu bawa cewek kerumah?" Tanya Nicholas.

Calvins yang mendengar pertanyaan itu hanya mendengus kesal.

"Sudah Pa Calvins mungkin ingin fokus belajar, kan sebentar lagi UNBK."Mama calvins berujar.

Calvins segera menghabiskan makanannya dan pergi ke kamar, dia sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun pun, apalagi oleh pertanyaan pyapanya tadi yang membuat moodnya hilang seketika.

Calvins berjalan menuju balkon kamarnya, dia duduk di salah satu kursi yang ada disitu, pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi, dimana seorang gadis mengacuhkan nya.

"Siapa sih dia, cewek ini lumayan unik juga," gumam Calvins pelan disertai senyuman tipis.

Cowok itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 22.15 .Calvins segera masuk ke dalam kamar dan merebahkan badannya di atas tempat tidur, calvins memang tidak suka bergadang, dan Papanya pun melarangnya bergadang kecuali malam minggu dia dibiarkan tidur agak larut.

***

Kringggggg,,,,, kringggggg

Jam weker berdering dengan sangat nyaring Gadis itu menggeliat pelan, dia berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela kamar. Tanpa melihat jam dia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan melakukan ritual pagi anak sekolah sebelum berangkat.

Virginia segera turun untuk melakukan sarapan, saat sampai di meja makan dia hanya bisa menghela nafas berat, lagi-lagi tidak ada orang di meja makannya itu sudah menjadi hal yang biasa dirumahnya yang besar dan mewah bak istana. Tapi gadis itu tidak merasa bahagia sama sekali, kebahagiaan yang paling berarti untuknya adalah bisa sarapan pagi bersama dengan keluarga lengkapnya.

Bi Ijah- asisten rumah tangga segera menyiapkan makanan untuk Nonanya.

"Bi Mama sama papa berangkat jam berapa tadi?" Tanya Virginia kepada asisten rumah tangganya.

"Jam 5 Non, tadi Tuan sama Nyonya katanya pulang sore gak terlalu malam Non." Jawab Bi Iyem.

Virginia hanya berani Oh ria saja, dia sudah malas untuk mendengarkan alasan apapun orang tuanya yang tidak pernah memikirkan dia.

Hanya pekerjaan dan uang saja yang ada pada pikiran mereka, Virginia sudah muak dengan semuanya

"Mereka gak bisa ya mikirin aku sekali aja!!" Lirih Virginia dalam hati.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang