•TPRC #52✓

44 6 2
                                    

🪙🪙🪙

Chaterine bersandar di balik pintu kamarnya, air mata lolos begitu saja seperti sungai yang membelah kedua pipinya.

Dia tidak bisa menahan semua gejolak dalam hatinya, pikirannya hanyut bersama dengan keadaan tubuhnya yang lelah.

Chaterine memeluk kakinya erat, membenamkan wajahnya di situ. Menangis sejadi-jadinya.

Chaterine seperti melakukan dosa besar karena membuat dua sahabat karib saling bertengkar karena dirinya.

Dia yakin, yakin sekali bahwa setelah kejadian tadi Calvins akan kecewa pada Rollan dan Chaterine tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dua laki-laki itu setelahnya.

Apa yang telah dia lakukan? Chaterine benar-benar merasa sangat bersalah. Chaterine benar-benar menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi sekarang ini.

"Hikss... Hiksss... Calvins bakalan benci banget sama gue."

🪙🪙🪙

Chaterine membuka matanya perlahan, lalu mengerjap beberapa kali.

Dia melirik jam digital dimeja nakas. Cahaya merahnya menunjukkan pukul 03.36 A.M

Chaterine melihat dirinya yang tertidur didepan pintu alias bukan di atas kasur. Chaterine memegangi kepalanya yang terasa berat, dia terlalu lama menangis hingga terlelap.

Chaterine berjalan gontai menuju kasurnya, setelah duduk ditepi kasur dia mengambil kotak kado pemberian orang aneh itu hari ini.

Tak seperti biasanya Chaterine yang enggan melihat isi kado itu, tapi malam ini Chaterine ingin melihatnya, entah kenapa hatinya merasa harus melihat sesuatu di dalam kado itu.

Chaterine mengucek matanya dan menguap lebar. Kenapa juga dia harus terbangun jam segini, karena kalau sudah bangun Chaterine tidak akan bisa tidur lagi.

Chaterine menarik nafas panjang sebelum melihat hal-hal aneh yang mungkin menjadi isi dari kotak di pangkuannya.

Mawar berlumur darah berserta surat yang ditulis di kertas lusuh.

Tapi bedanya kali ini mawar putih yang diberikan.

Chaterine menghela nafas berat, kepalanya makin berdenyut hebat. Dia memegangi kepalanya sejenak untuk meredam rasa sakit itu.

Tangan lemahnya membuka lipatan kertas lusuh itu, lalu membaca kalimat yang tertulis dalam hati.

Gue tau perasaan lo sekarang! Jangan nyalahin diri lo sendiri atas apa yang terjadi!

Penguntit gila!

Chaterine benar-benar frustasi dibuatnya. Siapa lagi yang iseng mengirimkannya benda-benda aneh seperti ini, dia masih belum tau pelakunya.

Sampai sekarang.

Jam sudah menunjukkan pukul 04.30, waktu untuk sholat subuh sebentar lagi. Chaterine memilih beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

🪙🪙🪙

Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali, kantong matanya tampak hitam. Kurang tidur dan terlalu banyak menangis membuatnya sangat terlihat kusut dan berantakan.

Chaterine menguap untuk kesekian kalinya, merasa bosan dengan penjelasan yang guru berikan. Dia memilih bertopang dagu sambil melamunkan hal yang bisa membuatnya seperti ini.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang