12. Rumah Arkananta

486 48 4
                                    

Ketemu lagi, buat nyapa kalian, haiii.

Oh iya, sebelumnya aku mau ngucapin makasih karena udah sampai 1k pembaca🥰. Walaupun vote nya dikit heheee🙂.

Makasih ya, ini semua juga karena dukungan kalian, jangan bosen-bosen ikutin kisah Ara ya, mwahh😗.

Gak ngucapin selamat gitu?
Tega bener dah.

Gimana kabarnya?

Kasih bintangnya dong kak! Biar semangat kepada juga up-nya, hehee🙂

Ya udah langsung aja ya, Gasskeun!

•°•°•°•

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

Percayalah, saat kau takut akan kegelapan, pasti akan ada bintang yang menjadi penerang.~ Dito Arghatta, Revan Alaska Devantara.

•°•°•°•

"Ku tak mengerti,......
Betapa bodoh diri.....
Dan biarkan mu pergi, jauh dari hati.....

"Ku coba mengobati,...
Tuk cari kekasih lagi.....
Namun ku sadar diri, hatiku di kamu...

"Dimana kamu apakah kau rindu...
Sungguh susah bu-"

Begitu alunan musik itu terdengar merdu di telinga Ara, suaranya hilang begitu saja, Ara yang sedang berada dikamar mandi pun, langsung berdecak keluar.

"kapan cerianya, kalau dengernya lagu begini mulu, hm?" Dito mematikan musik tersebut di hp Ara. Membuat sang empu mendengus kesal.

"Cuma refreshing aja, dengerin musik tuh bisa nenangin hati tau, bang" Ara mencoba membela diri, namun ucapannya terkalahkan oleh ucapan Dito.

Dito menghela nafasnya. "Baca Al-Qur'an, dengerin khotbah, bukan musik."

Ara menoleh, ada benarnya juga kan? Kenapa tidak menyetel suara lantunan ayat suci Al-Qur'an saja?

Ara mengalihkan pembicaraan, "Em- Bang? Anterin Ara ke rumah temen Ara yuk?" Ajak Ara.

"Fine, cepetan siap-siap, Abang tunggu di depan." Setelahnya, Dito melenggang pergi dari kamar Ara.

Ara tersenyum lebar mendengar jawaban terakhir sang kakak, Ara langsung berdiri di depan meja riasnya, dan langsung mengeringkan rambutnya.

Ara langsung keluar dari rumahnya, akhir-akhir ini orang tuanya jarang dirumah, lebih baik tinggal di apartemen katanya.

Ara mengunci rumahnya, menerobos masuk ke dalam mobil Dito, Dito yang menyadarinya langsung menginjak rem.

"Ke rumah siapa, Ra?" Tanya Dito, Ara yang sejak tadi fokus dengan ponselnya, spontan menolehkan pandangannya ke arah Dito.

"Ke rumah Arshel, ikutin lokasi yang udah dikirim aja bang, gak jauh kok" Ara mengulum bibirnya hingga berbentuk senyuman manis.

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang