41. Berkunjung ke rumah Revan

255 31 15
                                    

Hii.... Kangen sama cerita ini? Atau sama aku?:*

Gak Deng, becanda, gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja ya🖤

Menurut kalian cerita ini bagusan dikasih cast gak sih? Minta saran aja, bagusnya gimana, dikasih cast jangan? Komen woy, kasian aku bingung😭🤚

Kalau dikasih cast enaknya cast lokal atau luar guys?:*

Lanjut yuk.....

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

Bagaimana bisa ada seseorang yang bisa menggantikanmu, sedangkan kau yang terus membuatku bangkit saat aku terjatuh.

•°•°•°•

"Kenalin, ini Azyla sama Alzam, mereka anak baru pindahan dari Jakarta, temen baru Ara," Ara memperkenalkan Azyla dan Alzam pada Revan.

Ara berkunjung ke rumah Revan tidak bersama Dito dan Zahwa, mungkin ini benar, mengenalkan teman barunya pada Revan bukan sesuatu yang buruk kan?

Alzam mengulurkan tangannya, kemudian disambung oleh Azyla.

"Sekelas bareng Ara, bro?" Tanya Revan.

Alzam mengangguk, sepertinya Alzam ini tipe cowok yang dingin.

Revan sebenarnya sudah sembuh, tapi Karin terus mengimbau agar Revan tidak berangkat sekolah dulu karena takut keadaan drop saat disekolah.

Karin datang dengan membawa nampan berisikan teh manis panas, dan roti kering.

"Nih di minum ya," Karin meletakkan satu persatu gelas ke meja. "Ini..... Siapa? Kok Tante baru liat."

Azyla mengulurkan tangannya dengan spontan, "Azyla, Tante."

Azyla memang terlihat periang saat bertemu dengan orang-orang, bertolak-belakang sekali dengan Alzam, yang sifatnya kaku, irit bicara dan, dingin.

"Saya Alzam," ujarnya dengan raut wajah datar.

Tling....

Abang❤️
Online.

Kamu kemana? Katanya mau ke rumah Revan
Abang tunggu ya....

Gak usah bang, Ara udah di rumah Revan.
Abang jemput Ara aja

Eh, sama siapa?
Jangan bilang sendiri!

Sama temen bang...
Udah sih tenang aja.
Bilang juga sama papah, Ara lagi ke rumah Revan, gitu ya

Nanti Abang jemput sekitar 2 jam lagi, dan inget. JANGAN KEMANA-MANA, DISITU AJA.

Iyaa abangku sayanggg🖤

//Read

Ara mendengus kesal lantaran pesan yang ia kirim bukannya dibalas malah dibaca doang sama Dito, kalo gue dah pake emot lop pasti diread, Abang-abang.

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang