19. Kita benci papah.

399 42 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM KAWANN:)

ABSEN DULU YUK!´☞

MAKASIH ATAS SUPPORT KALIAN SEMUA!! MWAHH❤️😂

MAAF KARENA UDAH LAMA GAK UP, MUNGKIN KALIAN SAMPE LUPA ALUR.

Happy Reading-💗!!
GUYS!

•°•°•°•

Melepaskan itu mudah, yang susah itu mengikhlaskan🍂.--

•°•°•°•

Seorang laki-laki dengan wajah rupawan, dan suara beratnya tengah memandangi langit malam yang kini dihiasi oleh bintang-bintang yang bersinar, tak lupa, bulan juga menemani mereka.

"Gue tau kita temen. Tapi apa perasaan yang gue punya itu salah?"

"Mungkin iya, gue terlalu takut buat jujur, gue pecundang ya?"

Bibir laki-laki itu bergetar, hampir saja mata indahnya mengeluarkan air.

"Gue takut. Kalo gue jujur nanti, pertemanan kita bakal rusak. Dan gue gak mau itu terjadi."

"Bukan berarti gue gak boleh sayang sama lo kan?"

"Atau mungkin, perasaan yang gue punya ini hanya sekedar rasa mengagumi, gak lebih."

"Lo bahagia, gue juga bahagia, karena bahagiamu adalah bahagiaku."

•°•°•°•

Araa💗

Sayang....
Ara
Kamu kmna, Ra?

Apa?
Udh ngantuk

Yaudah tidur
Besok sekolah.

Dadah👋

"Ya Allah, Ra! Gini amat," Arshel memeluk benda pipih itu, lalu berlagak menangis.

"Telfon aja ah, siapa tau boong tuh," Arshel memencet tombol telfon pada layar ponselnya.

"Ara...." Panggil Arshel, lembut.

Ara hanya bergumam, dengan suara khas bangun tidur.

"Ra... Sakit...." Adu Arshel.

"Sakit apa? Kayaknya tadi baik-baik aja kok."

"Sakit....."

"Perlu aku kesana?"

"T-ta-tapi boong,"

•°•°•°•

Suara tawa Arshel yang menyebalkan kini terdengar setelah mengatakan 'tapi boong'

Ara mematikan ponselnya dengan kasar, lalu membantingnya ke ujung kasur, "Punya mulut jahanam banget si!"

Suara deringan ponsel kembali terdengar, "Apa lagi!" Ujar Ara kesal.

"Ara?" Suara lembut Tanti —Nenek— Ara terdengar lembut.

Ya, nenek sudah kembali ke Bali. 4 hari setelah haru ulang tahun Ara.

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang