20. Kembalinya bagian hidup.

352 45 9
                                    

HELLO BRADER

CERITA ARA KEMBALI LAGI!

Follow dulu yuk!!

Komen+Vote hargai authornya yang udh mikir alur sampe otaknya ngelag😭☝️

Kalo g vote si sumpah jahat bangettt🥺.

And

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

"Kalian bakal punya adik."

Kata-kata itu sangat menusuk hati Ara, siapa perempuan yang Mahesa taburi benih? Bahkan, dengan bodohnya Ara sempat percaya dulu, bahwa Mahesa sangat mencintai almarhumah Rina.

Apa masih pantas laki-laki itu disebut seorang ayah? Jika boleh, Ara akan membencinya.

"Mamah....."

Ara menyalakan shower agar air mengalir membahasi dirinya.

"Ara kangen, Ara benci papah."

"Makasih mah, rasa kangen Ara jadi sedikit terobati karena ketemu mamah," gumam Ara, "walaupun cuma mimpi," ujar Ara, suaranya kian makin melemah.

"Ara? Hari ini sekolah nggak?" Tanya Dito dari luar kamar Ara.

"Iya, bang."

"Udah ada Arshel loh di depan, cepet ya, dek."

"Iya Abang,"

Arshel? Sepagi ini? Padahal jam masih menunjukkan pukul 06.10 tumben sekali laki-laki itu bangun sepagi ini. Biasa juga setengah 7 baru aja mandi.

Selang 10 menit Ara keluar dari kamar mandi dengan keadaan pakaian seragam sudah menempel apik dibadannya.

Ara keluar dengan menuruni tangga, "Bang, Ara berangkat dulu ya," ujar Ara sambil berteriak.

"Hati-hati, ya!"

•°•°•°•

Ara tersenyum manis menghampiri sang kekasih, lalu merotasikan matanya lekat, menatapnya dengan tatapan heran.

"Ngapain liat aku sampe segitunya? Aku ganteng? Udah biasa," ujar Arshel kelewat PD.

Ara mencibirkan bibirnya, menatapnya dengan sinis dan menghunus, "Tumben pagi, biasa juga siang."

"Ya gak papa lah, kan pengen jemput kamu, biar keduluan sama Repan," Arshel nyengir tanpa dosa, sambil memakaikan helm pada Ara.

Tidak ada penolakan, Ara bahkan dengan senang mencondongkan sedikit kepalanya agar Arshel dengan mudah mengaitkan helm nya.

Ara naik ke atas jok motor Arshel, motornya biasa saja, Scoopy, beda sama punya Revan, kalau punya dia mah ninja.

"Berangkat?"

"Berangkat!" Jawab Ara bersemangat.

Entah kenapa saat bertemu dengan Arshel, beban yang seolah-olah menghantuinya sejak malam tadi tiba-tiba saja hilang, semua rasa letih akibat menangis, kini tergantikan oleh senyuman yang manis.

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang