8. Menanti kepulangan.

466 65 4
                                    

Haii, kembali lagi buat nyapa kalian.
Gimana kabarnya?

Lanjut lagi yokk-!

Happy Reading-💗!!

•°•°•°•

"Hei yang ada disana! yang ada disini!" nyanyian tersebut keluar dari mulut Arshel.

"Aa? Bantu kerjain tugas yok!" Dengan semangat 45, mencari keberadaan sang kakak.

Andra namanya, adik Arshel yang berusia 7 tahun.

"Aa!!" Jeritnya, membuat Arshel langsung turun dari tangga, menuju ruang tamu.

"Apa sih, bocil!" Geram Arshel.

Arshel menggunakan pakaian santai, kaos oblong hitam dan celana coklat pendek.

Damagenya nambah, bayangin sendiri aja gimana cowok kalo pake gituan, wkwk.

"Bantu kerjain pr!" Rengeknya. Menghentakkan kakinya dilantai.

"Aa gak ngerti bahasa monyet, maap" lanjutnya dengan perasaan kurang semangat.

"Oh, jadi Aa ngatain Andra monyet?" Tanya Andra.

"Emm, lebih tepatnya iya sih!" Tukasnya.

Pintu rumah terbuka lebar, menampilkan sosok ibunda yang habis belanja.

"A? Kamu apain Andra?" Tanya Hani.

Mengambil langkah seribu, Arshel langsung mendekatkan dirinya pada sang adik tersayang.

Mengusap puncak kepalanya, lalu menciumnya.

"Enggak kok, orang Aa sayang gini sama ANDRA!" Ujar Arshel.

Perkataan ANDRA menjadi sedikit bersemangat, karena Andra menggigit tangan Arshel dengan kuat.

'kalo gak ada bunda, udh gue kirim ke neraka, bocil gak ada akhlak!'

"Sakit, ANDRA!" Ujar Arshel lagi.

Sebelumnya Andra sudah berlari terlebih dahulu, mengikuti langkah bundanya.

Jaga-jaga saja kalau, Arshel akan mengejarnya.

"Bunda! Abangnya ngatain Andra mirip monyet!" Adu Andra, kepada Hani.

Jangan pikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada Arshel, karena mengejek adiknya mirip monyet.

•°•°•°•

Disisi lain, Ara sedang membasuh mukanya, melihat luka tamparan ayahnya. Untung saja tamparan Arkilla tadi tidak seberapa.

Ara membuka laci meja belajarnya, membuka sebuah buku.

Mencoretkan tinta merah diatasnya.

Satu demi satu patah kata, Ara tuliskan.

'Terlalu banyak yang memikirkan nama baik keluarga, hingga mereka lupa bahwa aku juga punya nama, yang harus dibersihkan, aku cuma mau keadaan normal kaya dulu lagi..., Seandainya Ara tanya, apa papah sama mamah masih sayang Ara? Abang? Gimana dengan Abang? Abang masih inget sama Ara kan? Adik kecil Abang sekarang udah tumbuh besar, banyak yang lukain Ara disini bang, apa Abang tau, rasanya jadi Ara?'

Tentang AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang