Hai, sy kembali lagi❤️
Follow dulu ya, biar enak bacanya:)
Vote?
Yuk langsung aja❤️
Happy Reading-💗!!
•°•°•°•
Jangan kau patahkan semangatku seperti kau mematahkan ranting, dan jangan kau hapus air mataku seolah kau tak bersalah.
.-- Chryshara Arghatta.
•°•°•°•
"Apa yang pantes lo banggain dari cewek kaya Ara?"
"Dia hebat, dia istimewa buat gue, dan satu lagi. Dia lebih berharga dari emas buat gue."
Airin menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya dengan halus, "Seistimewa apa sih?sampe lo gak mau lirik cewek lain," tanyanya, masih dengan posisi rebahan di kasur rumah sakit.
Ya, tiga hari telah berlalu, tapi Airin masih saja dirumah sakit, padahal dokter sudah mengizinkannya pulang, tapi Airin menolak dengan alasan, ia takut kalau terjadi suatu hal yang diluar dugaan.
"Seistimewa itu, sampe mata gue gak bisa lepas dari dia."
Arshel merebahkan dirinya disofa, lalu mengambil ponselnya. suara deringan ponsel pun terdengar, tertera nama Ara sayang dilayar ponselnya.
"Ar, temeni..."
"Waalaikumusallam," balas Arshel, menyindir Ara.
"Iya, assalamualaikum," balas suara disebrang sana.
"Waalaikumusallam calon istri," goda Arshel.
"Temenin aku, Abang lagi ada client diluar, bentar aja, yuk?" Rayu Ara.
For your information, Dito memutuskan untuk meneruskan perusahaan kakeknya, daripada dirumah pengangguran? Kenapa tidak dicoba dulu?
Airin menatap Arshel dengan raut wajah kecewa, "Mau pergi sama Ara, ya? Hm ya udah gak papa, kasian Ara," ujar Airin.
Melihat Airin yang merubah air mukanya dengan cepat, Arshel mengurungkan niatnya.
"Hari ini aku gak bisa, maaf yah? Aku harus nemenin Airin," ujar Arshel, yang langsung membuat hati Ara berdenyut nyeri.
•°•°•°•
"Hari ini aku gak bisa, maaf yah? Aku harus nemenin Airin."
Ara tertawa hambar, "Airin masih di rumah sakit?" Tanya Ara.
"Iya, makanya aku harus nemenin, Airin bilang keluarganya gak ada yang di Bandung."
Lagi-lagi Ara berusaha menahan apa yang akan ia katakan, "Oh ya?"
"Ya udah, temenin Airin aja, aku bisa pergi sendiri," ujar Ara mematikan sambungan telepon.
Ara beranjak dari tempat tidur, lalu duduk di kursi belajar, "Pinter banget boong lo, Rin. Arshel gak denger waktu itu gue bilang kalau kak Fajar kakaknya Airin? Budeg banget, bisa-bisanya percaya sama Airin," ujar Ara, gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara
Teen FictionBagaimana rasanya dipaksa dewasa oleh keadaan? Pernah mencoba berdamai dengan keadaan? Atau mungkin mencoba berbaur dengan luka? Semua pernah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Chrysara Arghatta. Gadis periang yang kini menjadi muram, sedikit dem...