Bagian 1

2.9K 86 9
                                    

"Ning Moza". Suara yang selalu dirindukan oleh kediaman Abah.

" Mas Haidar?! ".terkejutnya Ning Moza lalu berlari menghambur dalam pelukan Gus Haidar.

Siapa kediaman Abah yang tidak merindukan Gus Haidar?. Bahkan sudah 2 tahun Gus Haidar tidak pulang ke Indonesia.
Alasanya hanya satu Gus Haidar ingin menyandang gelar S-3 ny Amerika kembali ke Indonesia, ia ingin membuktikan pada Abah dan Umik.

Satu tahun yang lalu

" Mulih o kono Mas, wes dangu awakmu tinggal di negaranya orang".kata umik ketika sedang bercakap dengan Gus Haidar lewat telepon.

"Injih Mik, nanggung, sebentar lagi Haidar pulang. Setelah S-3 Haidar akan_".

" Mau sampek S-3 mu rampung?".kata Abah memotong perkataan Gus Haidar.

"Injih Bah, S-3 selesai. Haidar mantuk".

" Apa kamu ndak pengen ketemu Abah sama Umik?".Tanyanya Umik

"Leres Mik, Haidar rindu Abah Umik, sama adik adik Haidar".

" Yo kenopo ndak wangsul wae? Moza kuwi sering nanyain kamu. Kapan kamu wangsul e wes dangu kok ra Wangsul-wangsul?".

"Injih Mik, secepatnya. Ridhonya Abah Umik InsyaAllah tahun ini Haidar sampun sedoyo".kata Gus Haidar dengan menyakinkan Abah sama Umik.
***

" Mas Haidar kapan pulang nya kok Moza nggak tau?".Tanya Ning Moza dengan cembetut.

"Ya gimana kamu tau loh. Orang kamu sam Bang Raffi di rumahnya Bu dhe kok" .

"Ya tapikan Mas Haidar bisa kasih tau Moza kalo mau pulang".Kesalnya Ning Moza. Pasalnya Gus Haidar sudah dirumah 3 hari tanpa memberi tahu dirinya.

" Mau kasih suprise buat adiknya Mas yang suka nanya-nanya ke Umik. Umik kapan Mas Haidar pulang Mik, Moza kangen pengen ketemu kan udah 2 tahun nggak pulang".

"Ish.Apaan sih?. Umikkkkkkk..... ".kata Ning Moza dengan menghampiri Umik yang sedang di ruang keluarga bersama Abah,Gus Raffi, dan Gus syafiq.

" Ada apa tetiak-teriak panggil Umik?".Tanya Gus Syafiq dengan nadanya uang dingin itu. Mampu membuat Ning Moza menundukkan kepalanya.

"Ndak ada apa-apa".jawabnya Ning Moza seadanya yang masih dengan menundukkan kepalanya.

" Kalau mirsani itu bukan seperti itu. Lihat Moza jadi takut sama kamu Fiq".Tegurnya Gus Raffi, Gus Syafiq hanya diam.

"Sudah-sudah.Ada apa, Nduk?".Tanya Abah lembut.

" Mboten wonten nopo-nopo Abah".kata Ning Moza dengan duduk di samping Umik.

"Kenapa Mas mu tah?".Tebaknya Umik pas sasaran, ketika Gus Haidar sedang berdiri di ambang pintu.

" Iya Umik. Umik kok mboten sanjang kalo Mas Haidar wangsul".

"Umik mau ngasih tau, tapi di larang Mas mu jarene ape kasih kamu suprise".

" Suprise dari mana coba mik? Bikin kesel itu baru bener".

"Yasudah loh. Ya masa gitu wae ngerajuk, nggak tak kasih oleh-oleh kalo gitu".godanya Gus Haidar.

***
Suasana malam yang indah mampu membuat Ning Moza merasa betah berdiri di balkon kamarnya dengan menikmati angin malam.

" Ning". Suara yang sangat familiar di penginderaan Ning Moza.

"Masuk".kata Ning Moza dengan menatap Gus Syafiq yang sedang berdiri di ambang pintu kamar Ning Moza.

" Wonten nopo? "Akhirnya Ning Moza lah yang memulai percakapan, awalnya Ning Moza ingin Gus Syafiq yang memulai tapi itu tidak mungkin. Ning Moza sudah sangat hapal diluar kepala dengan Abang nya itu yang cuek nya super duper.

Sebening Cinta Ning MozaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang