Moza pov
"Sayang" panggilku dengan menggoyangkan tubuh mas varo dengan pelan
"Emmmm"
"Bangun, yang. Udah jam 3 tahajud dulu yuk" kataku dengan mencoba menarik mas varo agar terduduk
"Ngantuk aku yang" kata mas varo
"Ehh.gk boleh, ayok bangunnn tahajud duluuu" kataku tak mau kalah
"Iya kamu dulu, nanti kalo udah mas bangunin" kata mas varo
"Aku udah mas, bangunnnnnnnn"
"Udah? "
"Sampunnnn, udah cepet "
"Iya sayang"
"Kalo iya itu matanya buka dulu, jangan terpejam terus ,yang. Astaghfirullah. "Kataku dengan kesal
" cium dulu dong"kata mas varo dengan mendekatkan pipinya kearah ku
Akupun tersenyum, dan ku cium pipi mas varo.
"Udah kan? " kataku
"Yang kiri belum" katanya membuat ku tertawa
"Ih yaAllah manja banget suami akuuu" kataku lalu dengan mencium pipi mas varo
"Hhhh, manja ke istri kan dapet pahala yang, dari pada ke istri orang lain" kata Mas Varo
"Awas aja kalo sampe berani ke istri orang ya"
"Hhhh, nggak lah istri aku aja cantik gini kok, mana bisa aku cari yang lain"
"Udah Mas, ini dah jam berapa, astaghfirullah"
"Enggeh yang, enggeh" kata Mas Varo dengan turun dari ranjang
Benar kata Ummah,kalau Mas Varo itu memang sangat manja, ternyata ini dari sosok asli Mas Varo.
🌼🌼🌼
"Selamat pagi sayang"sapanya Mas Varo dengan mencium kening ku
" pagi, sarapan dulu yuk ""Yang, nanti malam makan diluar yuk, " ajak nya Mas Varo
"Tumben, kenapa? "Tanya ku dengan menyodorkan secangkir pada Mas Varo
"Nggak bisa ya yank? "Tanya Mas Varo
"Sinten yang bilang? "
"Ya kamu bisa nggak? "Tanya Mas Varo
"Emmm.belum tau ,yank."jawabku
"kalo nggak bisa kapan-kapan aja. " kata Mas Varo
"Bisa, sayang. Nggak usah cemberut gitu dong" kataku dengan tersenyum
"Tapi ngomong-ngomong mau dimana dan dalam acara apa? " tanyaku
"Sekarang kan hari pertama Mas mulai ngajar, itung-itung party kecil-kecilan bareng kamu" kata Mas Varo
"Alhamdulillah, iya kan ini hari pertama ngajar, kok lupa sih aku" kataku
"Yang, tapi nanti kamu siap-siap dulu. Soalnya nanti Mas pulang cepet yank"
"Enggeh"
"Tau kenapa gitu? "Tanya Mas Varo
" kenapa emang? "
"Kamu siapnya pasti lama" jawab Mas Varo
"Ihh.enggak lo, aku nggak pernah lama kalo siap-siap" sangkal ku
Yah. Walaupun lama tapi nggak sampai 1 jam buat siap-siap. Mungkin setengah jam saja.
🌼🌼🌼
Pukul 07.00
"Udah pukul 07.00 tapi Mas Varo belum Pulang-pulang. Katanya pulang cepat tapi ini kan udah jam 7" kataku dalam hati dengan melirik jam tanganku
"15 menit lagi mungkin ya, " pikirku
"Macet mungkin ya? "
Sudah 10 kali aku telefon Mas Varo, tp nomornya nya tidak aktif, pesan dari ku juga belum diread.
Pukul 08.59
"Yaallah ada apa dengan Mas Varo? Ini udah lewat satu jam? " khawatir ku dengan terus menghubungi Mas Varo, entah untuk yang keberapa kalinya aku menelfon Mas Varo
Tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp masuk, aku berharap itu dari Mas Varo.
Tapi ternyata tidak, aku enggan membuka pesan itu karena bukan dari Mas Varo, dan itupun nomor asing bagiku
Tapi nomor itu mengirim pesan lagi, namun ini berbentuk foto, rasa ingin tahu mulai beraksi, dan akhirnya aku buka pesan dari nomor asing yang sejak tadi mengirim pesan
"Astaghfirullahalazim, Mas Varo. " kataku dengan tanpa sadar ponsel ku terjatuh, Tiba-tiba tubuhku menjadi lemas dan air mata ku tanpa izin pun keluar dengan derasnya
"Nggak mungkin Mas Varo gini" sangkal ku
Tapi semakin sakit hati ini, apa benar yang didalam foto itu Mas Varo? Kenapa sakit banget yaAllah.
🌼🌼🌼
Hii... 🥰
Gimana nih kabarnya?
Sehat ya? Alhamdulillah.
Puasanya gimana? Lancar kan ya? Alhamdulillah yaJangan lupa tinggalkan vote, comen ya. Biar tambah semangat kalo ngetik.
Lupyuuu🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
DragosteNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...