Bagian 18

898 48 5
                                    

Bagaimana kabarnya?🖐🙃
Maaf ya baru bisa up lagi 🙏
Soalnya lagi ada kendala sedikit hehhe🙃

HAPPY READING ❤

Sampainya di toko mas, Gus Alvaro menyuruhku untuk memilih cincin yang aku ingin kan. Bagus, sebuah ide yang cerdik teintas di pikiran ku saat ini.

"Monggo, Ning. Pilih mawon yang Ning suka" katanya dengan tersenyum  kearahku

"Njenengan serius? " tanyaku meyakinkan

"Njih leres. " jawabnya dengan senang

"Ok" akhirnya ku mulai aksi ide ku "Mbak cincin yang keluaran terbaru sekaligus yang mahal harganya"kataku pada mbak-mbak nya.

" ini silahkan di pilih ka, ini keluaran terbaru  dan sekaligus harganya sesuai yang kaka ingin kan" kata mbak nya dengan menunjukkan cincin sesuai request ku.

"Ini mbak" pilih ku asal, aku tidak peduli semahal apa cincin itu, intinya agar Gus Alvaro membatalkan pernikahan ini. Biarkan saja kalau dia menganggap ku cewek matre, aku tetap tidak peduli.

"Sudah ?" kataku dengan tersenyum kearahnya. Bagaimana reaksinya Gus Alvaro? Pasti rencanaku ini berhasil.

"Jadi kaka nya milih yang ini?"tanya mbak nya

" Iya mbak"jawabku

"Jadi totalnya 100 juta ka " kata mbaknya memberitahu

"Ya mbak. Langsung di kemas saja"kata Gus Alvaro

" Hahhh?! Apa?!segampang itu?!"Tak percaya ku dalam hati

"Ning masih ada yang mau dipilih lagi?" tanya Gus Alvaro membuat ku tersadar dari lamunan ku

Aku hanya diam menatapnya dengan tajam. Seakan-akan dia merasa menang dalam jebakan ku ini.

"Ini ka " kata mbaknya dengan menyodorkan  kepadaku, tapi aku tidak mengambilnya. Tanpa berpikir panjang aku tarik lengan mbak Sari untuk keluar toko mas itu.
Ku tinggalkan Gus Alvaro yang sedang membayar cincinnya.

"Maaf mbak kalau sudah tidak sopan"kata Gus Alvaro masih bisa aku dengar sebelum sepenuhnya aku dan mbak Sari keluar dari toko.

" iya tidak apa-apa. Terimakasih karena telah berkenan mampir ke toko kami"kata mbaknya sangat ramah

"Iya mbak sama-sama. Permisi dulu mbak. " pamitnya Gus Alvaro

***

Sampainya di mobil aku pura-pura fokus dengan ponsel ku. Sekitar 5 menit Gus Alvaro sudah selesai membayar.
Gus Alvaro segera masuk mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

Kami bertiga sama-sama diam tidak ada yang mengalah untuk mencairkan suasana.

"Mampir makan dulu apa gimana ini? " tanya Gus Alvaro . Tapi aku masih tetap diam.

"Gimana mbak Sari? " tanya Gus Alvaro pada mbak Sari

"Kalo kulo njih manut kalehan Ning Moza, Gus. " jawabnya Mbak Sari

"Ning Moza gimana?" tanyanya Gus Alvaro

"Pulang" kataku tetap menatap jalanan yang penuh dengan lalu lalang manusia dan kendaraan umum.

"Ya sudah pulang saja Gus" kata mbak Sari

"Ya sudah pulang mawon" kata Gus Alvaro

Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah.

***

suport aku yah 🙃❤🙏
Jangan lupa vote dan follow 🙏❤
atau share juga ketemen2 kalian ok👌❤

Thank you❤❤


Sebening Cinta Ning MozaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang