Bagian 26

965 43 0
                                    

Sebelumnya maaf ya kalo up nya suka telat🙏
Maaf juga kalo ada yang typo dengan penulisnya 🙏🙏
Ok👌

HAPPY READING ❤

🌸

Alvaro Genta Al-Farisi Pov

Hari ini adalah hari dimana aku dan Ning Moza ke Jakarta, kami sudah menyiapkan semuanya yang perlu kita bawa ke Jakarta.

"Sayang" panggil ku pada Ning Moza

"Hmm" responya Ning Moza,

Ning Moza memang tidak suka jika aku memanggil nya dengan sebutan "sayang, yang" tapi aku tidak peduli, menurut ku itu adalah salah satu agr Ning Moza pun menjadi luluh dengan ku.

"Ada yang kurang? " tanya ku, Ning Moza hanya menggeleng kan kepalanya tidak ada.

"Ya sudah kalo gitu" kataku dengan menarik koper keluar kamar untuk ku tata di bagasi mobil.
Semua barang barang sudah masuk dalam bagasi mobil, kini aku sendiri yang menjadi sopir, awalnya ada kang Dika yang tugasnya memang mengantar atau menjemput Abah, namun aku menolak. Dan akhirnya disetujui oleh Abah dan Umik.

"Abah, Umik Moza sama mas Varo berangkat dulu njihh" pamitnya Ning Moza mencium punggung tangan Abah dan Umik bergantian. Segera ku lakukan yang sama dengan Ning Moza.

"Iya.pokok e ati-ati nggak usah ngebut. Penting sampe tujuan " kata Umik

"Njihh, mik"

"Seng ati-ati. Nanti kalo Moza ada salah jangan sungkan ngilengno, satu maneh. Jangan kaget nanti kalo sikapnya berubah-rubah. Masih ingat kan kemarin Abah bilang apa? " kata Abah waktu aku mencium punggung tangan beliau.

"Njihh, bah" kataku dengan tersenyum

"Berangkat dulu Bah, Mik" kataku, setelah itu kami masuk kedalam mobil

"Assalamu'alaikum" ucap kami bersamaan

"Waalaikumsalam"

      

🌸🌸🌸

Perjalanan Semarang ke Jakarta memang menyita waktu yang lumayan lama.
Akhirnya kami sampai di kediaman Abi. Dengan cepat ku parkiran mobilku di garansi. Ning Moza sudah terlelap sejak tadi. Ning Moza memang tidak bisa perjalanan jauh, makanya Ning Moza memilih tidur. Karena takutnya nanti masuk angin dan malah menyusahkanku kata Ning Moza saat diperjalanan.

"Sayang, bangun sampun sampe" kataku dengn membangun kan Ning Moza

"Sudah? " tanyanya masih dmegn setengah sadar

"Njih.sampun monggo ayo turun" kata ku dengan keluar dari mobil

Dengn cepat ku bukakan pintu mobil untung Ning Moza

"Monggo"

"Terimakasih" ucapnya, aku tersenyum

Setelah kami turun dari mobil,kami segera masuk. Dan kami di bantu kang kang santri untuk mengangkat barang barang kami.Dan ternyata di pondok sedang ada acara pelepasan santri putra dan santri putri yang di gelar di aula pondok.

"Ke kamar dulu ya Yang" kataku dengan setengah berbisik

"

Iya" setuju nya Ning Moza

"Di taruh depan kamar mawon kang. Nanti biar tak masukkan sendiri" kata ku pada kang kang santri yang membantu kami.

"Njihh, gus. Meriki? " kata kang Mamat

"Ngih.matur suwun kang sampun di bantu" ucapku

"Njihh Gus sami sami. Kalo gitu kulo kaleh kang Asa pamit nggih" katanya kang Mamat

"Ngampuntene malah jadi ngerepotkan sampeyan" kata Ning Moza

" Mboten mboten" kata kang Asa

"Njihh mpun Gus, Ning mariii" pamitnya kang Asa dan Kang Mamat

"Nggih ngihh"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Mari Yank masuk" ajakku pada Ning Moza

"Nanti ikut ke aula ya Yank" kataku

"Hemm. Bentaran capek kulo" katanya dengan merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

Ning Moza langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Mungkin Ning Moza capek ingin merebahkan tubuhnya sebentar.

"Yank.kamu kenapa? " tanyaku ketika sudah 1 jam Ning Moza tak bangun dari tidurnya
Masih tidak ada respon dari Ning Moza

"Yankk.kamu tidur? " tanyaku dengan membangunkan Ning Moza

"Ngantukkk" katanya masih dengan memejamkan mata

"Bentaran ya ke aula. Nanti setelah itu tidur nggak papa. Ayok Yank"

"Njenengan sendiri mawon"

"Ya nggak bisa gitu dong Yank. Nanti kalo mikir nya yang enggak-enggak soal kita gimana? "

"Aku capeeekkkkkkkk" kata Ning Moza masih dengan menutupi tubuhnya dengan selimut

Segera ku tarik selimutnya, tapi masih saja mata Ning Moza terpejam.

"Ko jadi malesan gini sih Yank? " kata ku

"Lama nanti? "

"Nggak.bentar"

"Benerr? "

"Iya.udah yokk" ajakku dengan menarik selimut yang di tarik Ning Moza kembali

🌸🌸🌸

Sampainya dia aula. Para tamu undangan dan para wali santri sedang menikmati hidangan. Karena sudah waktunya istirahat.

"Kita mau kemana Gus? " tanya Ning Moza

"Gandengan dulu"kataku

"Hah? "Terkejutnya dengan mata Ning Moza yang melotot

"Nanti di kiranya masak pengantin baru gitu Yank. Dikira ada masalah kan? "

"Ayookk" ajakku. Ning Moza masih diam hanya menurut dengan tangan nya yang mengapit lenganku

"Nanti panggilnya jangan Gus ya?" kataku pada Ning Moza

"Kenapa? " tanya Ning Moza

"Panggil Sayang, atau Mas aja biar njenengan terbiasa"jawabku dengan tersenyum

"Hmmm"

🌸🌸🌸

Hi... ❤
Gimana kabarnya? Sehat ya?
Alhamdulillah.. ❤aminn

Jangan lupa di vote ya 🙏😊

Ato kalo ada saran, kritikan boleh ko📩
Jangan sungkan2 yaa❤👌

Bantu follow IG ku juga Ya 🙏😊

IG:@khodik_86

Terimakasih 🙏❤❤

Sebening Cinta Ning MozaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang