"Lain kali Bang Syafiq kalo mau kumpul sama temen nggak usah ngajak Moza".Marahku dengan keluar dari mobil milik Bang Syafiq
" Moza_".
Aku mempercepat langkah ku karena Bang Syafiq mengejar ku.
"Kenapa sih? Ko marah?".bingungnya Bang Syafiq dengan mencekal lengan ku agar aku berhenti melangkah
"Ya ini salah Bang Syafiq".kataku dengan kesal
" Ya apa?. Jelasin dulu! ".katanya
" Ya buat apa Bang Syafiq maksa Moza buat ikut Abang. Liat tadi temen Bang Syafiq tuh cowok semua, nggak ada yang cewek".
"Ya udah maaf. Tapi kan temen kamu cowok semua, yaaa Abang kira kamu fine fine aja".
"Ya kalo temenku beda lah".
" Beda gimana? Sama-sama cowok kan? ".
" Udah terserah. Mau Moza jelasin kaya apa Bang Syafiq tetep nggak ngerti".
"Gara-gara ,Gus Alvaro? ".
"Nggak tau".sinisku
" Dia tuh ngejelek-jelekin aku sama temen aku".
"Maksute? "
"Ya. Dianya golek golek masalah".
" nggeh. Terus gimana?. Maksutnya menjelek jelek kan kamu itu seperti apa?".
Flashback on
"Gus".panggilnya Gus Alvaro pada Bang Syafiq
"Ada apa? ".responnya Bang Syafiq
" Saya mau bicara sebentar sama Ning Moza. Boleh tidak? ".tanyanya pada Bang Syafiq
"Lah ko nanyanya ke Bang Syafiq seharusnya ya nanyanya ke aku lah. Ko aneh sih? ".batinku dalam hati
"Njih monggo".jawabnya Bang Syafiq membuatku menganga. Astaghfirullah dengan segampang itu Bang syafiq menjawab nya tanpa harus minta persetujuan ku. Seketika ku cubit lengannya dengan keras
" Ko gitu sih? ".marahku dengan suara pelan
"Udah cepet ".kayanya dengan tanpa dosannya
" Astagfirullahalazim. Tega banget".kataku dengan kesal setengah mati
"Mari ,Ning. Sebentar saja kok".katannya Gus Alvaro
Tapi aku masih setia duduk ditempat ku. Sampai Bang Syafiq menyenggol lengan ku
" Sudah cepet".kat Bang syafiq
"Nggak mau".tolakku
" sebentar saja".kata Bang Syafiq dengan tersenyum
Akhirnya ku bangkit kan tubhku dari tempat duduk ku. Aku hanya mengikuti Gus Alvaro dari belakang
"Monggo.silahkan duduk". Katanya mempersilahkan ku . Dan aku hanya menurut saja
" pesen apa, Ning?".tawarnya
"Terserah".
" Beneran terserah? ".
"Hemmm".
Akhirnya Gus Alvaro memesankan ku makanan dengan menu yang sama sepertinya.
"Ning .kulo badhe tangklet".katanya memecahkan keheningan beberapa detik yang lalu
" Hemm".respon ku singkat.
"katanya rencang-rencang e njenengan jaler sedoyo nggeh?(katanya teman teman kamu cowok semua ya? )".tanyanya Gus Alvaro
Awalnya aku hanya lebih memilih diam tak menjawab nya. Karena menurutku Gus Alvaro tidak perlu tau. Tiba tiba terkelebat sebuah pikiran untuk menjawab pertanyaan dari Gus Alvaro
"Iya.kenapa? " jawabku dengan dingin
"Kenapa mboten sama yang estri mawon? (Kenapa bukan dengan yang cewek saja?) ".tanyannya
"Yaaa.terserah saya".jawabku masih dengan dingin
" kan njenengan estri. Lebih sae ne nggeh kalehan estri mboten jaler (kan kamu cewek, lebih baik nya kan sama yang cewek bukan cowok) ".
" Memang tidak boleh? ".tanyaku
" Karena njenengan adalah calon istri saya, jadi saya tidak mengizinkan ".katanya dengan santai
"Berarti njenengan tidak menerima saya apa adanya".kataku
" Bukan karena saya tidak menerima njenengan apa adanya. Alangkah baiknya saya bisa merubah njenengan ".
" Merubah apa? Jelas-jelas njenengan menolak".
"Merubah bahwa sanya istri saya nanti tidak sembarangan ketika berteman ,buka dengan lawan jenisnya" .
"Berarti secara tidak langsung njenengan menganggap teman saya tidak baik? ".
" Saya tidak bilang ".katanya santai
"Kalo begitu cari perempuan yang bisa njenengan rubah!. Bukan saya!. Kalo njenengan tau, mereka bukan seperti yang njenengan pikirkan. Njenengan salah kalo menilai seseorang saja dari orang ke orang. Dan satu!,njenengan jangan pernah membawa-bawa teman-teman saya!!".kataku dengan marah.lalu kutinggalkan Gus Alvaro
" Ning".panggilnya. Aku tetap tidak menggubris nya
Flashback off
***
Gimana kabarnya baik ya? Aminn🤲
Kalo ada kritikan ato saran langsung komen aja ya👌🙃
Jangan lupa di vote🙏❤
Terimakasih ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomanceNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...