"Habis dari mana? " tanya Mas Varo dengan menyalakan lampu ruang tengah dengan tangannya yang dilipat didada.
"Maaf Mas, "
"Dari mana? " tanya nya lagi
"Habis ketemu Sella, Mas. " jawabku dengan menundukkan kepala ku
"Gak bawa HP? "
"Bawa"
"Terus? Kenapa gak izin dulu kalo mau pergi? " dinginnya Mas Varo
"Maaf, Mas. Lupa"
"Ngapain? Ketemu sama mantan? "
"Mantan?, maksud Mas Varo apa ya? Kok mantan?"
"Siapa tahu kan"
"Mas, aku aja gak punya mantan loh. Mantan dari mana? Tadi aku abis ketemu Sella" belaku
"Pinter banget kalo buat alasan" kata Mas Varo dengan masuk ke kamar.
"Mas Varo. "
"Hm"
"Gak percaya ya? "
"Apa sampai tengah malam gini? "
"Tadi macet Mas. Maaf"
"Macet sampai berjam-jam? "
"Tadi abis ketemu Sella mampir ke apartemen nya Sella dulu, terus ketiduran dan ketambahan macet"
"Hm"
"Yaudah kalo Mas Varo gk percaya,yang terpenting aku gak aneh-aneh.aku mau bersih-bersih dulu"
"Hm"
Sekitar 30 menit akhirnya beres,
Pandanganku tak lepas dari mas Varo yang sedang terdiam dengan memejamkan matanya.
"Mas" panggil kau dengan memeluk mas Varo dari belakang
"Moza minta maaf, " kataku tp mas Varo masih tetap diam tanpa merespon ku
"Aku tahu mungkin mas Varo kecewa sama aku, " aku tidak peduli walaupun mas Varo tidak merespon ku smaa sekali.
"Aku mau jelasin semuanya, biar mas Varo gak berpikiran aneh-aneh tentang aku. "
"Jadi waktu itu, aku sama Sella ke rumah sakit, terus ya aku kira aku gak enak badan. Aku periksa ke dokter salma. Kata dokter salma aku gak pa-pa. Mungkin karena kecapekan . Terus 1 minggu lagi aku ke dokter salma lagi. Dan disitu dokter salma kasih aku tas pack buat ngecek aku hamil apa nggak. Awalnya aku bingung , knp dokter salma kasih aku tas pack , dan ternyata hasil nya positif. "
"Maaf ya belum sempet kasih tahu mas Varo, soalnya waktu itu mas sakit. Mas inget gak waktu mas ngajak aku buat makan malam. Hari itu aku mau kasih suprise buat mas kalo aku positif hamil, tapi mas Varo pulangnya kemalaman. Yaudah besok kan masih ada hari. Pikirku begitu. " kataku dengan air mata yang sudah kutahan agar tidak keluar. Tapi nihil. Aku tidak bisa menahan air mata ku.
Kulepas pelukan ku pada mas Varo, tapai mas Varo menahanku. Mas Varo membalikkan tubuhnya menghadap ku,
"Maafkan mas" katanya dengan mengusap air mata ku.
Aku hanya menganggukkan kepalaku
"Soal malam itu, mas minta maaf.sebenarnya itu bukan mas. Itu Bella bersama laki-laki lain yang postur tubuhnya sama dengan mas, cara dia berpakaian pun sama seperti mas. Waktu itu mas sedang bersama Aldo, dan mas juga dapat message dari nomor yang mas gak kenal"
Flashback on
"Al" panggilnya Aldo
"Hem? "
"Lo kenapa? " tanya Aldo
"Biasa, Bella. "
"Kenapa? Cari masalah sama lo? "
"Gue gak yangka aja sama ,Bella. Bisa-bisanya dia gak bisa ngelupain gue"
"Ya lo tau sendiri lah, Al. Bella gak akan nyerah begitu aja. Dia bakal menghalalkan segala cara buat dapetin lo"
"Sampe segitunya? "
"Gue yakin sih, dia juga bakalan ngancem Moza "
"Itu yang gue khawatirkan"
"Tenang aja, gue bantuin. "
"Thanks"
"Lo gak pulang? Moza pasti nyariin "
"Bentar. Gue urus ini dulu"
"Inget, Bella itu pinter. Hati-hati jangan sampe masuk jebakan, Bella. "
Flashback off
"Waktu itu mas ngurusin karyawan mas, yang diancam, Bella. Untuk menghancurkan perusahaan mas"
"Maaf waktu itu mas gak nepatin janji mas"ucap mas varo dengan memeluk ku erat.
"Nggh Moza ngerti kok" kataku
🌼🌼🌼
Hii..
Gimana kabarnya? Sehat ya?
Sampe sini gimana ceritanya, boleh dong coment buat aku, biar tambah semangat update nya.
Soalnya sedikit ada rasa malas😂Sorry ya, baru bisa update, maaf juga update nya dikit. Tapi aku usahakan buat sering-sering update.
Kalo vote di bab ini tembus 50, updatenya aku bikin 1 hari sekali.
Jangan lupa vote, coment, and share ke temen kalian ya🙏🥰🥰
Thanks ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomanceNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...