Bagian 29

930 40 2
                                    

HAPPY READING❤

Ning Moza Pov

Senyum yang sekarang jarang sekali terlintas di wajahku, dan sekarang secara perlahan senyum itu kembali hadir. aku merasakan bahwa Mas Varo benar-benar tulus mencintaiku. Tapi mempercayai itu sangat sulit bagi ku.

Aku hanya diam menatap Mas Varo yang sangat luwes dalam hal perdapuran. Pantesan dapet julukan chef pondok, sesekali aku tersenyum ketika Mas Varo menatapku dengan senyuman nya yang tak pernah terabsenkan di setiap harinya.

"Assalamu'alaikum, Ning. " ucapan mbak Maryam

"Waalaikumsalam, ada apa mbak? " kataku

"Ngampuntene Ning, wonten tamu teng ngajeng. " kata mbak Maryam " Katanya madosi Genta gitu Ning, kulo mboten ngertos" lanjut nya Mbak Maryam

"Ya udah biar aku aja mbak,sampun disuruh pinarak? " kataku dengan bangkit dari duduk ku

"Njihh, sampun Ning"

Akhirnya segera ku langkah kan kaki menuju ruang tamu.

"Maaf,mau ketemu siapa? " tanyaku pada mereka yang tengah duduk di ruang tamu
 
Mereka semua sangat kompak dan sopan, ketika melihat ku mereka langsung berdiri dan menangkup kan kedua tangan nya didepan dada.

"Genta dek, Genta nya ada? " tanya seorang laki-laki yang berkemeja merah

"Sebelumnya maaf, disini nggak ada yang namanya Genta" kataku dengan tersenyum

"Tapi Genta ngasih alamat rumahnya sini dek, "

"Mungkin salah alamat apa gimana Mas? " kataku

"Ini beneran alamat nya" katanya dengan menunjukkan alamatnya

"Dia itu tinggal di Jakarta dulu, terus nikah dan tinggal disini"katanya lagi

" yasudah Mas nya sama mbaknya diminum dulu, coba saya tanyakan ke suami saya"kataku, lalu ku hampiri Mas Varo


***

"Mas Varo, itu didepan ada tamu" kataku dengn menghampiri Mas Varo

"Apa Yang"

"Didepan ada tamu Mas, nggak tau nyariin siapa" kataku

"Loh siapa? "

"Nggak tau, katanya cari Genta gitu"

"Hah? Yang. Astaghfirullah temenku Yang"

"Temennya Mas Varo? "

"Iya bentar" kata Mas Varo dengan mencuci tangan nya lalu dengan cepat menuju ruang tamu.

Dan benar saat Mas Varo sampai sana mereka langsung bertos ria.

"Gimana kabar lo?" tanya Bima "Wah makin capek aja lo ya? " imbuhnya Bima yang pake kemeja merah

"Hhhh. Alhamdulillah, intinya seperti yang kalian lihat" jawab Mas Varo

"Beda kalo sekarang sudah ada istri. Sumpah bener kata Bima, makin cakep aja lo"kata Satria

" makin seger"sahutnya Megan dengan tertawa

"Diem mulu Din? " tanya Mas Varo pada mbak Dinda yang hanya diam menyimak percakapan mereka

"Eh bentar, gue nerusin masak gue dulu nanggung, " kata Mas Varo

"Yangg"

"Dalem"

"Kedepan dulu nggih, ada temenku yang dari Jakarta" kata Mas Varo dengan membawaku ke ruang tamu.

"Dinda, ngobrol-ngobrol dulu sama istri tercinta gue" kata Mas Varo membuat ku malu malu.

"Eh iya, sini yok" kata mbak Dinda

Akhirnya ku hampiri mbak Dinda dan duduk di sampingnya

"Kamu istrinya Genta? " tanya Mbak Dinda

"Maksutnya Genta siapa mbak? " tanyaku dengan polos membuat mereka berempat tertawa dengan menatapku

"Loh kamu nggak tau? "Sahutnya  ka Bima.dan aku hanya menggeleng kan kepala ku

" jadi gini, Genta itu Alvaro. Genta itu panggilan di Jakarta dulu dan waktu sekolah "jelas nya mbak Dinda

" jadi maksud nya Mas Varo? "

"Iya "

"Aku nggak tau mbak, jadi aku kira tadi salah alamat. Maaf ya" kataku

"Never mind Za, benerkan nama panggilan kamu Moza? " kata Megan

"Tadi aku kira siapa kamu, eh ternyata istrinya Genta"

"Pantesan dong Genta nikah lebih dulu, orang istrinya gelis pisan" kata ka Satria dengan tertawa, dan mengundang tawa mereka

"Nggak usah ngawur kuwe" kata Mas Varo yang baru datang dengan membawa na. Pan yang berisi seblak 6 mangkok dan 6 es teh manis

"Widihhhh.bahasa jawanya mulai aktif yah bun? " godanya Ka Satria

"HHahahh j*nc*k memang" ceplos nya ka Bima membuat kami terdiam

"Kenapa? " bingung nya ka Bima karena kita yang hanya diam menatapnya dengan aktivitas kami yang terhenti

Aku yang tengah menggaduk sevlak dengan menatap ka Bima, mbak Dinda yang sudah akan menyuapkan seblak nya kedalam mulut terhenti oleh perkataan Ka Bima. Dan mas Varo yang hanya menatap ka Bima dengan tatapan terkejut, dan Ka Satria dan ka Megan yang tengah tertawa langsung menganga

"Kalian kenapa? " bingung nya Ka Bima

"Ouh nggak2 , nggak papa" sadarnya mas Varo membuat kami melanjutkan aktivitas kami kembali

***

Hi..
Bertemu lagi ya
Gimana kabarnya? Baik ya Amin...

Jangan lupa vote, comen, follow and share ketemen2 kalian juga ya

Kritik dan saran
Silahkan komennnn📩

Terimakasih ❤🙏

Lope you❤

***

Sebening Cinta Ning MozaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang