Gus Alvaro Pov"Sayangg.bangun yangg" kata ku dengan menggoyang-goyangkan tubuh ning Moza pelan
"Masih ngnatukkk"rengek nya Ning Moza membuat ku tersenyum lebar
"Nanti kamu telat Yank" kataku masih tetap menggoyang-goyangkan tubuh Ning Moza
"YaAllah mas. Ih aku ngantukkk" rengek nya lagi
"Yank nanti telat, jangan salahin mas kalo nanti kamu telat" ancam ku membuat Ning Moza menatapku dengan memicingkn matanya
"Lihat jam, udah jam berapa sekarang? " geram ku dengan menarik selimut yang menutupi tubuh Ning Moza
"YaAllah.sayanggg" geram ku dengan menarik selimut yang awalnya sudah ku tarik tapi malah di tarik kembali oleh Ning Moza.
"Iya-iya" kata Ning Moza dengan menyibak selimutnya lalu turun dari ranjang. akhirnya Ning Moza bangun juga, susah soalnya buat bangunin Ning Moza, nggak ko nggak. Cuman Ning Moza lagi capek jadi agak susah. Soalnya kemarin kita baru pulang dari malang karena sepupu Ning Moza yang dari jakarta menikah.
"Masssssss" panggilnya Ning Moza dari dalam kamar mandi
"Dalemmm"
"Mas.tolongin aku nggeh" katanya dari bik pintu
"Tolong apa Yank? "
"Tolong ambilin handuk dilemari, mas"
"Nggeh." lalu ku langkahkan kaki ku menuju lemari untuk mengambil handuk
"Yankk, " panggil ku
"Pundi mas? "
"Niki."
"Terimakasih "
"Njihh.sama-sama"
***
"Sayang" panggil ku
"Dalem"
"Itu di sebrang jalan sini bagus tanah nya kalo di buat rumah Yank" kataku dengn duduk disamping Ning Moza yang tengah fokus dengan laptopnya
"Sebrang dekat pondok putra itu? "
"Njihh Yank. Keliatannya bagus tanah nya, kemarin Abah juga ngendikan begitu. Sae kalo di buat rumah disana biar dekat Pondok putra juga" jelasku
"Ya kalo itu memang sae njih monggo" kata Ning Moza
"Mau coba liat-lait kesana? " tanyaku
"Mau.kapan? " jawabnya Ning Moza
"Nanti sore sayank ada jadwal ngajar mboten? "
"Nanti sore? Nggak ada"
"Nggh mpun kalo nanti sore mawon gimana? "
"Njihh.monggo"
***
"Mas" panggilnya Ning Moza
"Nopo? "
"Keluar yuk?"
"Keluar kemana? "
"Terserah.intinya keluar"
"Mau beli sesuatu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomanceNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...