Ning Moza Pov
"Kamu gak papa? " tanya Reza ketika sudah sampai di depan rumah, Reza mematikan mesin mobilnya "kalo kamu butuh tempat curhat aku siap, Za" katanya lalu membuat ku menatap nya sebentar
"Reza, aku minta maaf udah ngerepotin kamu" kataku dengan menundukkan kepala ku
"Nggak ada yang di repotin, za. Aku tulus bantu kamu. Za aku mau kita seperti dulu lagi, saling cerita satu sama lain"
"Iya, tapi kita tetap harus punya batasan Reza, aku udah nikah. Jadi sulit untuk kita seperti dulu lagi" jawabku
"Iya aku ngerti, "
"Bunda sama Ayah gimana? " tanya ku untuk mengalihkan pembicaraan kami
"Bunda alhamdulillah sehat, Ayah udah di ambil Allah 2 tahun yang lalu" jawabnya Reza dengan tersenyum mencoba untuk tegar
"Ayah? Kamu serius? "Tak percayaku
"Iya, Za"
"Innalillahi wainnailaihi roji'un, aku belum sempet ketemu sama ayah sama sekali, " ucapku dengan mataku yang berair
"Kapan-kapan aku ajak kamu ke makam ayah, "
"Iya, aku mau ketemu Bunda juga"
"Iya, ya udah kamu masuk rumah bersih-bersih langsung istirahat"
"Reza, anter aku kerumah Abah. Aku pengen nenangin diri dulu, aku belum siap untuk ketemu Mas Varo"
"Ya udah ayo kalo gitu, kamu siap-siap dulu"
Setuju nya RezaLalu kami segera turun dari mobil
"Assalamu'alaikum, Buk Inah " ucapku
"Wa'alaikumsalam, pripun Ning"
"Buk, tolong unjuk an kagem rencang kulo "
"Nggh ning"
"Matursuwun buk"
"Nggih ning"
***
"Permisi mas, kerso unjuk an nopo niki? "
"Eh nggh bu,kersane mawon bu"
"Baik"
Sekitar 10 menit Bu inah datang dengan membawa nampan yang berisi teh manis sama cemilan"
"Monggo mas, di kersaake"
"Nggh bu, matursuwun"
"Nggh, njenengan rencange ning Moza mas? "
"Nggh bu, rencang sekolah dulu"
"Nggh mpon kalo gitu tak tinggal ke belakang dulu nggh mas"
"Nggh bu, monggo"
***
Setelah beres semuanya aku turun dari lantai 2,
"Lama ya? " tanyaku membuat Reza tersenyum
"Nggak kok, "
"Bentar ya"ucapku
"Oke"
Lalu ku hampiri bu Inah
"Buk, Moza mau kerumah Abah Umik dulu, tapi Ibuk jangan bilang ke Mas Varo kalo Moza kerumah Abah ya"
"Loh Ning, kok gitu? "
"Buk, Moza minta tolong, jangan bilang ke Mas Varo"
"Tapi, Ning-"
"Moza mohon Buk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomanceNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...