Tujuh tahun kemudian
Mozayyanah Qotrunnada Az zahra Al Khariri
Hari ini adalah hari paling bahagia dan sekaligus hari kesedihan ku. Hari bahagia karena hari ini adalah hari di mana aku wisuda dan menyandang gelar S2 kedokteran. Aku sangat bersyukur karena usaha Ku selama ini tidak sia sia. Namun juga hari kesedihan ku karena aku harus berpisah dengan teman teman ku. Tak ku sangka saja secepat ini padahal baru kemarin aku masuk SMA. Tapi dengan cepatnya aku akan meninggalkan Jakarta.
Hari ini penuh dengan segalanya bagikuantara bahagia sedih senang atau apa? Semuanya bercampur menjadi satu antara kesedihan dan kebahagiaan. Ingat bukan es campur ya. Hehe"Nada".panggilnya Sella Aurelia.
Sella Aurelia adalah teman SMA sekaligus kuliah. Dia adalah salah satu temanku yang cewek yang lain cowok semua. Bukan maksudku aku banyak teman cowok karena aku tidak punya teman cewek tapi memang jujur saja aku dan Sella lebih nyaman berteman dengan teman cowok dari pada cewek. Entah kenapa akau dan Sella bisa satu server.
" Hai".sapaku pada Sella.
Kini kita saling berpelukan. Jangan kaget ya ketika Sella memanggilku dengan samaan "Nada" karena itu adalaha panggilan ku di Jakarta. Padahal waktu perkenalan aku selalu memakai Moza tapi entah kenapa sejak di Jakarta nama ku berubah menjadi Nada .
"Nad. Ntar kalo gue kangen sama lo gimana, Nad?".Ngerajuknya Sella dengan cemberut.
"Ya lo tinggal ke Semarang lah. Gampang kan?".Kata ku dengan santai. Dan seketika membuat Sella berkaca kaca.
" Nadaaaaaaaa. Nggak mau Nad".Tangisnya Sella membuatku juga berkaca kaca.
"Ish. Sella jangan gitu lah liat tuh liatin sama_".
"Biarinnnn gue nggak peduliiiiii".potongnya Sella dengan menangis.
"Sella apaan sih? Gak usah lebay".Kataku dengan menahan tawaku agar tidak tertawa.
"Jauh Nad. Lo di Semarang sedangkan gue di Lampung".
"Ya kan kita bisa telepon, bisa chat, bisa vidcall".
"Tetep nggak mau. Gue pengen ikut lo ke Semarang, Nad".
"Ya udah ayo" Ajakku
"Emang nggak papa? ".
"Ya emang siapa yang ngelarang coba? ".
"Beneran?".
"Iya Sella Aureliaaaa".kataku gemas dengan sikapnya Sella.
***
Aku memandang diriku sendiri didepan cermin. Aku tersenyum lebar. Aku tak menyangka jika sekarang, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, aku sudah menjadi wisudawati dg gelar S-2 sebagai jurusan kedokteran.
" Abah umik, Mas Haidar, Bang Raffi, Bang Syafiq terima kasih karna telah mensuport Moza. Selalu mendo'akan Moza. Moza sangat bahagia hari ini Moza sudah menjadi wisudawati dan sbg salah satu mahasiswi terbaik di angkatan dan se-Indonesia. Terima kasih Ya Allah, teeima kasih" Ucapku dn setetes air mata yang lolos jatuh tanpa sungkan.
"Nad, ih kok malah ngelamun sih?".Kata Sella yang sudah disampingku. " Nauval nyariin Lo, Nad".katanya lagi
"Dimana sekarang?".tanyaku
" Di taman belakang".jawab Sella dengan tersenyum. Segera ku hampiri Nauval dan kutinggalkan Sella.
"Duluan, Sel".pamitku
" ok! have fun honey".serunya dengan setengah berteriak
Benar Nauval sudah di taman belakang kampus. Pasti sudah lama nunggunya.
"Assalamu'alaikum.maaf lama ya val?".
" waalaikumsalam. Eh Nad duduk dulu".
"Jadi nunggu lama ya?".tanyaku
" Enggak kok. Aku dah biasa nunggu kaya gini".
"Emmm.Ada apa val?ko tumben? Biasanya kan bareng-bareng".tanyaku basa basi
" ya pengen aja. Emm sebenernya aku mau ngomong serius sama kamu Nad".
"Ya ngomong aja".
" Habis ini mau nerusin dimana?".
"Aku masih bingung nerusin apa nggak. Menurutku S-2 sudah cukup untukku".
" kalo bisa lebih tinggi kenapa nggak nerusin lagi Nad? Eman kan?".
"Pengen nya gitu Val. Cuman sekarang aku nggak punya hak untuk memberontak keputusan Abah sama Umik. Dulu waktu S-2 aku masih bisa tapi buat sekarang keputusan ada di Abah sama Umik".
" Apa perlu aku bantu buat yakinin Abah sama Umik kamu ,Nad?".
"Nggak perlu ,Val.dari awal aku udah sepakat dengan keputusan ini".
" Nad. Aku mencintai mu Nada".
Deg
Apa??! Aku nggak salah dengar kan? Nauval?? Tidak. Ini tidak mungkin.
Aku hanya terdiam dengan kata kata Nauval aku masih terkejut dengan kata katanya."Nada".
" Nad".
"Eh.I-iya?".
" kamu nggak papa?".
"Ha? I-iya aku nggak papa".
" Aku ngomong seperti itu aku serius Nad".
"Tapi.ta-tapi aku nggak bisa jawab,Val. Jawabanya ada pada Abah dan Umik. Maaf aku nggak bisa jawab".kataku dengan menunduk. Aku tak berani menatap Nauval.
" Iya. InsyaAllah besok aku ke Semarang".katanya dengan mantap.
Sungguh aku nggak tahu aku harus bahagia atau aku harus sedih atau gimana aku nggak tahu. Hari ini penuh dengan kejutan.
Kenapa jawabannya harus ada di Abah dan Umik? Pasti kalian mikir kenapa harus Abah dan Umik?. Kan itu buat diri sendiri? Iya aku tahu itu buat diri aku sendiri. Tapi aku nggak punya hak untuk menjawab semua itu karena jawabannya ada pada Abah dan Umik. Aku memang di bebaskan memilih dan meneruskan dan menuntut ilmu itu di manapun tapi kalau soal jodoh itu bukan main main. jadi dari awal aku sudah sepakat jodoh ditentuin Abah. Karena aku tahu pilihan beliau adalah yang terbaik.
Jadi soal Nauval aku nggak tau jawabannya. Kalo Nauval memang serius berarti Nauval harus menemui Abah sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomanceNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...