"Ning.Masih marah tah? ".tanya Bang Syafiq
" Ya Abang pikir sendiri".kataku dengan malas
"YaAllah, Ning. Kulo mboten ngertos kalo akhire ngoten loh".katanya dengan suaranya yang melas
" Ya makanya, Abang nanya dulu ke Moza".kataku masih tetap menyudutkan Bang Syafiq
"Yo wes. Ikut Abang".katanya dengan menarik tangan ku
"Ehh. Mau kemana? ".tanyaku dengan bingung karena Bang Syafiq yang tiba-tiba menarik tanganku menuju mobil miliknya
" Udah masuk dulu".katanya dengan membukakan pintu untuk ku
"Mau kemana sih Bang" tanyaku setelah Bang Syafiq masuk mobil
"Bang. Ih kok diem sih? Bang Syafiq marah? Lah ko malah Abang yang marah? ".kataku karena Bang Syafiq tak menjawab ku
" Bang ".
" Males aku kalo gini . Pulang aja deh".kataku dengan kesal sendiri
Tiba-tiba mobil Bang Syafiq memarkirkan mobilnya tepat didepan salah satu kedai
"Bang Syafiq beneran? ".Tanyaku tak percaya
" Hemm".
"YaAllah Abanggg. Makasih ya".kataku dengan memeluk lengannya
"Yaudah . Ayo turun".ajaknya
Akhirnya kami berdua turun dan memasukki salah satu kedai yang menjadi tempat favorit kami dulu. Tempatnya sangat indah, sejuk dan nyaman. Hanya di kedai inilah yang menjual seblak di antara jejeran-jejeran kedai.
" Assalamu'alaikum ".Ucap kami bersamaan dengan menghampiri Mbah Inah
" Waalaikumsalam,Lohh Gus. kok nembe mampir? ".kata Mba Inah
" Nggeh Mbah Nunggu ratunya pulang dulu dari Jakarta ".kata Bang Syafiq dengan menyalami Mbah Inah
" Sek sek. Iki bukane Ning Moza? "Tanya Mbah Inah
" Njih leres Mbah".jawabku dengan tersenyum dan mencium tangan beliau
"MasyaAllah, ayu tenan iki. Monggo pinarak rumiyin".kata Mbak Lia mempersilahkan kami
" Niih Mbak. Maturnuwun ".kata Bang Syafiq
" Gimana kabarnya Mbak? Tanyaku dengan menyalami Mbak Lia
"Alhamdulillah Ning Sehat-sehat. Ning piyambak gimana? ".
" Alhamdulillah, Mbak. Sehat walafiat. Makin rame kayanya ya Mbak? "
"Njihh. Alhamdulillah, Ning".
"Pesen nopo niki? ".tanya Mbak Lia
" Masih sama seperti dulu ko Mbak ".kstsku dengan tersenyum
" oalah. Nggih-nggih".kata Mbak Lia"kalo Gus Syafiq juga sama seperti Ning nya? ".
"Iya Mbak. Tapi levelnya dikurangi satu".
"Wah siap. Tunggu sebentar ya".
" Ya Mbak ".
***
Sekitar 10 menit akhirnya pesanan sudah sampai.
" Monggo".kata Mbak Lia
"Njih Mbak".
" kulo ke belakang dulu nggih. Nanti kalo butuh apa-apa nggak usah sungkan-sungkan".kata Mbak Lia
"Siappp".kata Bang syafiq
Setelah kepergian Mbak Lia. Kami mulai makan seblak pesanan kami
" Nggak usah bantak-banyak boncabe nya".kata Bang syafiq
"Biar pedes".
" itu kamu levelnya sudah pedes. Kurang pedes tah?".
"Pengen makan yang pedes-pedes".
" Itu di rumah banyak cabe".
"Ya bukan gitu juga lah konsepnya ".kataku
Makanan khas Bandung ini sudah berhasil membuat ku tergila-gila. Aishh. Nggak-nggak lebay banget ya?. Seblak adalah makanan favorit ku dan Bang Syafiq.
Makanya Bang Syafiq membawa ku ke sini.
***Hi...
Gimana kabarnya?
Sehat-sehat ya? Amin..🤲Jangan lupa di vote ya? ❤🙏
Thank you❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
عاطفيةNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...