Ning Moza Pov
"Kalo sakit jangan dilihat" kata seseorang yang tiba-tiba menghalangi pandangan ku dengan tangan nya.
Air mata ku yang terus mengalir masih tetap tidak mau berhenti, pemandangan yang buat hatiku sakit, pemandangan yang seharusnya tidak aku harus lihat, tapi itu semua sama saja.
Pasalnya mas Varo seperti tidak mau mbak Syifa pergi. Hatiku semakin sakit saat garis lurus menghiasi wajah mas Varo. senyum mas varo yang amat aku rindukan, senyuman yang membuat kekesalan atau kemarahan ku sirna.
Apalagi saat Mas Varo mengigau dengan memanggil-manggil nama mbak Syifa, itu justru yang membuat ku sakit. Walaupun itu hanya dalam bunga tidur. Hatiku seakan-akan mencelos, terhantam oleh keras nya luka yang begitu sangat membekas.
"Siapa kamu? " tanyaku dengan memundurkan langkahku
"Gue. Reza Maulana" katanya dengan tersenyum lebar kearahku
"Kamu-"
"Gue nggak ada maksud apa-apa, tapi niat gue bagus ko, sepertinya sihh. " selaknya seorang laki-laki yang bilang namanya Reza Maulana.
"Maaf, saya nggak tahu kamu siapa, dan sekarang apa tujuan kamu? " tanyaku tanpa basa basi
"Iya kamu memang tidak tau ,Gue. Tapi gue cukup tahu tentang kamu. "
"Ouh begitu? Kalo gitu saya pamit pergi dulu" pamit ku dengan melangkah kan kaki ku untuk pergi dari hadapan laki-laki yang sepertinya akan sangat menyebalkan kalo aku tidak segera pergi.
"Wa'alaikumsalam, Mozayyanah Qotrunnada." katanya dengan mengingatkan salam ku atau memang sengaja nyindir ku karena lupa salam
Langkah ku terhenti, karena dia tau namaku, tunggu?! Kan aku nggak sampai memperkenalkan diri, tapi kenapa dia bisa tahu namaku.
"Benarkan? Seorang wisudawati yang meraih nilai tertinggi di bidang kedokteran, dan sekarang tengah menyandang sebagai dokter spesialis di salah satu rumah sakit Semarang.benarkah begitu bukan? " kata Reza dengan menghampiri ku yang masih mematung
"Jangan membuat saya marah, saya tidak tahu kamu siapa? . Terserah saya tidak ada waktu untuk berbicara dengan kamu" ketusku dengan menatap tajam kearahnya
"Ouhh iya. Gue lupa. Kamu tidak ingat gue?. It's ok !,no problem. Suatu saat nanti kamu pasti ingat gue. Yaudah kamu boleh pergi, tapi tunggu! Satu Yang harus kamu inget-inget. Kalo sakit jangan dilihat, karena masih ada yang jauh lebih indah untuk di lihat. "Katanya
" Assalamu'alaikum. "Pamit ku,aku ku langkahkan kaki ku pergi meninggalkan Reza
***
" Nad. "Panggilnya Sella
"Hemm"
"Ih ko gitu? Kamu kenapa? Jadi siapa yang sakit? Atau kamu , ohh tidak apa jangan-jangan kamu lagi periksa kandungan ya? Sama ka Alvaro?ihhh ko ga bilang sihhhhhhh"
"Sella,udah." kataku dengan malas
"Ihh.Nad kenapa? Ko mlah nangis siiii? "
"Mas Varo yang dirawat" kataku dengan air mata ku yang mengalir deras
"Kamu nggak bercanda kan ,Nad?"
"Ngapain aku harus bercanda Sell? " kataku dengan lemas
"Iya maappppppp"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Ning Moza
RomansaNing Moza yang mendapatkan biasiswa sampai ke jenjang atas dan semuanya terasa tiba tiba ketika Gus Alvaro hadir mengkhitbahnya dan menghalalkan dalam ikatan sakral. Dan masalah seketika menjadi ombak dalam iktan sakral, dengan hadir nya masa lalu...