||•BADBOY LOVE BADGIRL•||
🎀PART 92🎀
"Akuu tanyaa sekali lagi, akuu Rassya pacar kamuu, kamu gakk ingett?? " ucap rassya berusaha tenang.
Aqeela menggeleng tegas, sangat sulit ketika ia mengingat nama serta wajah rassya membuatnya semakin sakit kepala.
"Banyakk Bacott luu! Pergii sekarangg jugaaa aqeela mau masukk!!" ucap farell kembali memapah aqeela.
Aqeela pun menurut saja bahkan dg senang hati mengalungkan tanganya di leher Farel membuat darah rassya mendidih seketika.
"Lepassss! Lu apa-apaan sih, Guee ini pacarr luu!" teriak Rassya lantang. Ia sudah tidak peduli lagi ada tetangga yg terganggu akibatnya. Intinya ia mau menyadarkan gadisnya sekarang.
"KALAU LU PACAR GUE, GUE TEGASIN DARI SEKARANG LU BUKAN LAGI PACAR GUE DAN KITA PUTUSSS!" teriak aqeela marah lalu setelahnya berlari pelan berusaha menghalau sakit berlebihan di kepalanya.
Rassya mematung kakinya mulai melemas, ia mengambil kalung yg sudah tergeletak tak berdaya disana lalu menatap tajam farell yg sepertinya sangat puass dg adegan ini.
Rassya melangkah kasar lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah itu.
"Arghhhhhh gue benci samaa luu, bencii samaa luu!" teriak Rassya frustasi lalu melajukan mobilnya dg kecepatan tinggi.
Farell termenung sendiri kemudian berlalu pergi meninggalkan pekarangan rumah aqeela.
Senyum sinisnya sangat terlihat jelas. Lalu ia tertawa kecil "di luarrr dugaan gueee!" gumam pelan farell.
☆☆☆☆☆
PRANGG!
BRAKK!
Setelah pulang dari rumah aqeela, rassya lantas pulang kerumahnya dan untungnya dg selamat, mengingat bagaimana Rassya membawa mobilnya ugal-ugalan akibat frustasi karna aqeela.
Rassya kalap ia membanting apa saja yg berada di dekatnya. Tanganya sudah di penuhi dg darah segar akibat menonjok kaca besar dihadapannya.
"Arghhhhh guee harapp lu gak bakalan nyesel karna udh ngelakuin ini!" desis Rassya tajam sambil menatap kalung di tanganyaa.
Rahangnyaa kembali mengeras ketika kembali mengingat aqeela dg bruntalnya membuang kalung itu dn melemparkan ke bawah.
"Lu apaa-apaansihh?"
"Guee gak mabukk dn lu siapaa?"
"Gue gak punyaa pacar dan lu bukan pacar guee!"
"KALAU LU PACAR GUE, GUE TEGASIN DARI SEKARANG LU BUKAN LAGI PACAR GUE DAN KITA PUTUSS!"
Kataa² aqeela terngiang-ngiang di kepala Rassya. Rassya menjambak rambutnya frustasi lalu merebahkan dirinya di atas kasur. Tak terasa buliran bening meluncur begitu saja dari pelupuk matanya.
Hatinya sakit bahkan sangat sakit ketika melihat gadis yg ia cintai berbuat sedemikian kepadanya. Ia juga tak tau kenapa gadisnya bisa seperti ini.
"Okeee kalau itu yg lu mauuu guee bakal secepatnya lupain luu!" ucap Rassya menutup matanya.
☆☆☆☆☆
Pukul 06.12
Rassya membuka matanya perlahan. Sakit serta nyeri di tanganya tidak sebanding dg sakit hati yg masih ia rasakan saat ini.
Rassya pun beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus ditangannya.
Tak lama kemudian Rassya sudah siap dg seragam sekolahnya dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Langkah kaki rassya lantas berhenti ketika melihat amplop coklat yg berada di injakan kakinya.
Rassya celingak-celinguk untuk melihat siapa yg mengirimnya, tetapi nihil tidak orang sama sekali. Bahkan satpm rumah yg biasa ada di depan sekarang pun tidak terlihat.
Dg gerakan lambat rassya membuka isi amplop itu. Mata rassya terbelak merasa tidak percaya apa yg ia lihat.
Tangan Rassya mengepal matanya menatap lurus kedepan.
........