||•BADBOY LOVE BADGIRL•||
🎀PART 106🎀
"Mauu kemana luu? Sini liatt semuanyaa!" kataa rey tenang.
"Liatt apaansihh? Bodo guee ngantukk mauu tidurr!"
"Salah satu efeknyaa bisa menghilangkan ingatan seseorang untuk sementara!"
Langkah rassya langsung berhenti ketika mendengar suara priaa paruh baya saat speaker di nyalakan.
"Maksud om seperti amnesiaa?" itu suara rey.
Hilangg ingatann? Siapa?.batin Rassya.
"Yaa semacam itu tetapi hanya bersifat sementara!"
"Jadi obat itu buat menghilangkan ingatan seseorang?" ituu suaraa sandy.
"Iyaa jadi obatt itu sangat berbahaya bilaa dislaah gunakan".
Klikkk.
"Luu dengerkann?" ucap rey membuka suara.
Rassya tak bergeming ia masih mencerna setiap kalimat yg berputar tadi.
"Farell kasih aqeela obat ituu, mangkanyaa aqeela gak inget apaa² saat kejadian malam itu sampe sekarangg!" jelass sandy.
Deg.
Tubuh Rassya seolah membeku tanganya mengepal erat mendengar penuturan dari sandy, dg nafas yg memburu. Rassya turun dan menghampiri mereka semua.
"Lu jangann ngadaa-ngadaaa!!" sinis Rassya tak percaya.
Sandy menggeram kesal "ngadaa-ngadaaa lu bilang? Luu budegg atau tuli luu gak dengerr tadii? Luu tanyaa ajaa smaa om fendi sekarangg jugaa!!" bantah sandy tajam.
Rassya diam, semuaa orang menatap rassya dg tajam seolah-olah rassya lh yg bersalah disini. Rassya menghela napas kasar. Tiba2 pikirannya teringat pada sesuatu.
"T-tapi foto ituu---"
"Selingkuhh? Aqeela gak selingkuh seperti yg lu pikirinn!" Potong sandy cepat lalu menarik laki² itu untuk menghadap laptop berwarna hitam itu.
Rassya menurut saja jika memang benar apa yg dikatakan temann²nyaa saat ini, rassya bersumpah tidak akan memaafkan dirinya sendiri karna sudah salah paham berkepanjangan. Rassya tidak bisa mengartikan bagaimana terlukanya gadis itu akibat bentakan serta kata² tajam yg rassya lontarkan untuknyaa.
"Lihattt!" titah emill mulai memutar rekaman itu.
Rekaman itu pun di putar walaupun agak gelap tetapi cahaya minim di dalam sana masih bisa menangkap sosok aqeela yg sedang duduk sendiri disana.
"Bangsatttt!" umpat rassya kasar ketika melihat laki² itu yg terlebih dahulu memeluk aqeela.
Maafinn guee! Maafff, maaff. Batinn Rassya.
"Belum selesai liatt sampe abiss!!" suruh rey.
Amarah Rassya sudah sampe ubun² ketika melihat aqeela yg dipaksa duduk di pangkuan seseorang sampai akhirnya gadis itu mabuk akibat minum minuman yg sudah diberikan obat terlebih dahulu itu.
"Percayaa sekarangg? Makanyaa jadi orangg tuh jangan langsung percayaa ajaa!" sungutt Ratu kesall.
"Gimana perasaan aqeela saat ini? Gak mikirr kan luu!! Lu tuh egoiss tau gakkk!" bentakk Kia.
Rassya mengacak rambutnya frustasi "arghh gak akan gue biarin tuh orang hidup!" teriak Rassya nyaring lalu hendak melangkah pergi.
"Mauu kemana luu?" tanya keisha menghalang jalan rassya, nafas laki2 itu memburu menandakan ia sngat marah saat ini.
"Ngabisinn si Bangsattt! Diaa haruss mati di tangann guee!" desis rassya tajam.
Rey maju menepuk pundak laki² itu "semuanyaa belum selesai!! ada seseorang dulu yg haruss kita temui!!" ucap rey membuat Rassya menyerit bingung.
Siapa?. Batin Rassya.
☆☆☆☆☆
"Kokk perasaan guee tibaa² gakk enakk yaa?" gumam aqeela lalu menggelengkan kepalanya mengusir segala pemikiran negatifnyaa.
Yaa aqeela saat ini sedang sendiri di rumah karna bundaa dan adiknyaa sedang pergi ke londonn untuk menjenguk omanya yg sedang sakit. Awalnya bundanyaa sudah mengajak aqeela tetapi gadis itu tidak mau dg alasan nanti ia ketinggalan pelajaran sekolah.
"Mending gue tidurr duluu dehh! Mungkin gue kecapeann!" ucap aqeela lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.
☆☆☆☆☆
Rassya teruss menatap nanar keluar jendela mobil, hatinyaa terasa sakit ketika mengetahui kebenaran itu.
"Guee gatau gimana rasanyaa jadi luu!! Maaf qeel, maafff!" batin rassya sedari tadi bergumam berharap dg itu semuanya akan baik² saja.
Rassya menyerit bingung ketika mobil rey berbelok kearah markas mereka yg kini sudah lama sekali tidak pernah mereka tempati.
"Kitaa ngapain kesini?" tanya rassya bingung lalu menatap sekeliling masih sama seperti dulu sepi dan tak perpenghuni.
"Ikuttt ajaa!" jawab rey.
Sesampainya mereka disana suananaa gelap dan horor pun menyambut mereka.
"Njirrr tegang gueee!" keisha bergidik ngeri melihat bangunan² sekitar.
"Ini markass kitaa dulu begooo!" sahutt emill.
"Kitaa ngapain sih kesini? Kalo gak penting gue mau kerum---"
"Ke rumah aqeelanya nanti aja!! Kitaa haruss pastiin sesuatu duluu!" potong rey tegas lalu melangkah terlebih dahulu.
Rassya menghelan napas kasar, rasanya sesak ketika menunda untuk bertemu dg gadisnya. Ah masih pantaskan ia memanggil gadis itu dg sebutan gadisnyaa??.
Langkah rassya terhenti, matanya menatap nyalang objek di depan sana dg nafas yg tidak beraturan rassya majuu lalu....
.......