||•BADBOY LOVE BADGIRL•||
🎀PART 100🎀
Rey menarik tangan sandy dan membawa pergi dari tempat itu. Meninggalkan adik kelas itu dg badan gemetar seperti orang ketakutan.
"Sumpah lu sadisss bangett!" ucap sandy merasa agak kasihan dg adik kelasnya itu.
"Siapa suruh gamau bilanggg!"
Sandy menatap rey dalam lalu mengalihkan pandangannya "sialann nih jantunggg!" batin sandy.
"Ehh eumm jadi gimana sama bendaa itu? Kitaa kan gatau itu bendaa apaa!" kataa sandy agak sedikit gugup.
"Besokk kitaa kerumah sakit. Gue punyaa om di sana mungkin dia bisa bantu kitaa buat tau apa fungsinyaa benda ini" ucap Rey.
Sandy tersenyum lalu mengangguk, rey terpaku melihat sandy yg pertama kalinya tersenyum manis. Eh? Maniss?.
"Yaudh sampee jumpaaa besokkk!" ucap sandy lalu berlalu pergi. Masih dg senyum yg mengembangnya sandy memegangi dadanya yg merasa deg² an.
☆☆☆☆☆
"Brengsekkkk! " umpat cowo itu kasar.
Cowo berkaoss putih itu menatap seorang laki² yg sudah tersungkur lemah dibawah sana.
"Guee udh bilang jagaa barang itu baikk2,kenapa lu kasih ke diaa begooo!!" bentak cowo itu.
"G-gue g-gakk se-sengajaa!" bahkan untuk bersuara saja laki² itu tidak bisa akibat cekikan yg di lakukan oleh cowo itu.
"Bodohh! Kalo mereka sampe bongkar semuanya guee gak akan segan² habisin luu!" teriak cowo itu dan menghempaskan tubuh orang itu.
Nafas cowo itu memburu tanganya mengepal kuat "guee gak akan biarin siapa pun bongkar rahasia guee!" geram cowo itu lalu meninggalkan laki² yg terbaring lemah tak berdaya disana.
☆☆☆☆☆
Rey dan sandy berjalan beriringan menelusuri yg masih tampak sepi itu. Keheningan melanda sejak diperjalanan tadi sampai sekarang.
Tokk.. Tokk...
"Masukkk!" sahut suara dari dalam sana.
Rey terlebih dahulu masuk dan sandy mengekor di belakangnya.
Pria paruh baya yg tengah asik dg buku serta bolpoinnya itu pun lantas mendongak lalu tersenyum melihat siapa yg datang.
"Reyy? Tumben kamuuu, adaa masalah?" ucap Fendi om nya rey.
Rey tersenyum tipis "gakk kok om, kitaa berduaa cuma butuh bantuan om saat ini, bisaa? "
Fendi tersenyum lalu mempersilahkan kedua remaja itu duduk.
"Bisaa, emangnyaa apa yg bisaa om bantuu?"
Rey mengeluarkan benda yg sedari tadi ia bawa lalu menyerahkannya kepada Fendi "Om tolong periksa itu obatt apaa dan apa kegunaannya!!" ucap rey menatap Fendi.
Kening fendi berkerutt merasa tidak asing dg benda yg di bawa oleh ponakannya ini.
"Tunggu sebentarrr!" ucap Fendi berlalu menuju tempat pengujian untuk memeriksa benda itu.
Tak lama kemudian fendi kembali dan menatap rey dan sandy secara bergantian.
"Kamuu dapat ini dari mana?" tanya fendi masih memegang benda itu.
"Bukan punyaa rey om!! Itu punyaa temen Rey. Emang ada masalah apaa om sama obat ituu?" ucap rey merasa penasaran.
Sedangkan sandy hanya diam sambil menyimak tak lupa juga menyalakan perekam kecil yg sudah ia bawa mulai dari rumah.
"Obatt ini sangat sulit di temukan, bahkan di rumah sakit tertentuu pun masalahnya agak sedikit berbahaya bila di salah gunakan!" jelas Fendi.
Rey dan sandy saling pandang merasa bingung apa yg di katakan fendi
"Apa bahayanyaa om?" kini sandy yg membuka suara.
Fendi tersenyum "salah satu efeknyaa bisa membuat ingatan seseorang hilang sementara!"
Mata sandy membola kaget sedangkan rey hanya mengerutkan keningnya bingung
"Maksud om seperti amnesiaa?? " tanya rey merasa bingung.
"Yaa seperti itu tetapi hanya sementara saja!" ucap fendi mencoba menjelaskan.
"Jadii ini bisa membuat orang hilang ingatan gituu? " tanyaa sandy dg tatapan tak percaya.
Fendi mengangguk "iyaa, makanyaa obat ini bahayaa apabila disalah gunakan!"
Sandy menggeleng pelan "dasarr licikkk!" batin sandy menggerutu.
......
