||•BADBOY LOVE BADGIRL•||
🎀PART 114🎀
Rassya memarkirkan motornya dan memasuki rumahnya. Terlihat papanya rassya yy baru saja keluar kamar mau menuju ke dapur.
"Pahhh!" panggil rassya.
Dony menoleh lalu meletakan gelas di meja "Kenapaa Syaa?"
"Tentang keberangkatan rassya waktu itu yg kita bicarain jadii?"
Dony menyerit bingung "bukannya gadismu lagi sakitt? Laluu kenapa kamu ingin pergi?" tanya dony heran.
"Diaa bukan gadis rassya lagi pahh, Rassya gak pantess buattt diaa!"
Dony menepuk pundak rassya pelan "pikirkan baikk² papah gamau kamu salah ambil pilihan!"
"Rassya yakinn!! Papah atur aja kapan keberangkatan rassya! Asal jangan waktu dekat ini" ucap rassya mantap walaupun hatinya menolak apa yg ia suarakan.
Dony menghela napas pelan "baiklah papah hargai keputusannmuu!"
☆☆☆☆☆
3 Bulann Kemudiannn.....
Hari ini rassya sangat bersyukur karna para siswa siswi di pulangkan cepat karna ada rapat dadakan dan itu menjadi kesempatan emas bagi rassya untuk kerumah sakit menjenguk gadisnya.
Selama tiga bulan terakhir ini rassya tidak pernah absen menjenguk gadisnya bahkan laki² itu kadang rela menginap demi menjaga gadis itu. Dan dg sabarnya rassya slalu mengajak gadis itu bicara walaupun ia tahu tidak akan ada respon sama skali dari gadis itu.
"Langsung kerumah sakit?? " tanyaa rey saat mereka semua sudah ada di parkiran.
"Iyaaa! Lu padaa?" tanya Rassya balik.
Semua pun mengangguk "kitaa jugaa kesana kokk, cumaa pulang duluu bentarrr!" ucap sandy dan di angguki yg lain.
"Yaudah gue duluann!"
Rassya melajukan kendaraannya tinggi lalu berhenti sebentar di toko bunga, seperti sudah menjadi kebiasaan cowo itu slalu membeli bunga Mawar untuk aqeela setiap ingin berkunjung.
Setelah selesai rassya kembali memacu dg kecepatan sedang sambil berharap dlm hati gadis itu segera bangun sebelum rassya pergi.
Ceklekk.
Rassya membuka pintu kamar aqeela dan yg pertama kali ia lihat adalah gadis manis yg tengah berbaring lemah disana. Yaa ibundaa aqeela tadi nelpon ke Rassya karna ada urusan mendadak jadi iaa pergi sebentar.
Seperti kebiasaannya sejak tiga bulan terakhir ini ia slalu mencium kening, pipi serta bibir pucat gadis itu secara bergantian.
Rassya meletakan bunga itu di samping gadis itu.Rassya hanya diam sambil menatap gadis ini lekat.
"Haii Sayangg! Belumm bangun jugaa yaa? Kenapa sih kamuu betah banget tidurrr? Akuu kangen kamuu!!" ucap rassya parau
Rassya menghela napas pelan "kamuu bahagiaa yaa di sanaa? Sampee² kamuu gamau buka mataa kamuuu!! Kamu gk kangenn aku? Akuu harapp kamuu bangun sebelum akuu pergii!" lirih Rassya lalu mencium kening aqeela.
Tibaa² pintu terbuka lebar dan memperlihatkan teman²nyaa. Teman²nya pun mendekat sambil meletakan parsel buah yg mereka bawa.
"Belumm adaa perubahan?" tanyaa sandy. Dan anggukan rassya menjawab semuanya.
"Aqeela bangunn dongg! Gak kangenn apaa sama guee? Guee aja kangen berat sama lu sumpahh!" ucap Ratu cemberut mau menangis.
"Kitaa nungguin lu qeel ada banyak cerita yg mau kita ceritain smaa luu slama tiga bulan terakhir ini!" timbrung Kitaa menatap nanar gadis pucat itu.
Rassya sedari tadi hanya diam sambil membelai pelan pipi dan tangan gadis itu bergantiann "kamuu udh lewatin banyak ceritaa sayangg!! Bangunnn, kamu gak denger semuanya?" kini rassya bersuara. Suara laki² itu terdengar gemetar menahan tangisnya.
Rassya bukanlah tipe laki2 cengeng, tapi jika berurusan dg orang yg ia sayang apapun ia halnya laki² itu akan menangis.
Rassya mendekatkan wajahnya ketelinga gadis itu "akuu mau pergi, jadi tolong bangunnn agar aku bisa lihat senyum manis terakhir kamuu!" bisik rassya lembut.
"Bangunn elahh qell!! Gakk capekk apaa tidurr teruss? Mimpii apa sihh? Pasti mimp---"
"Tangann aqeela gerakkk! Sumpahh gerakkk, panggil dokter!" cerocos keisha lantas terpotong ketika emill bersorak heboh melihat jejari tangan aqeela yg bergerak.
Dan dengan cepat rassya segera menekan tombol di samping brankar untuk memanggil dokter secara otomatis.
Tak lama dokter pun datang bersama seorang suster. Semua serempak mundur membiarkan dokter itu mengambil alih.
Fendi membenarkan letak kacamatanya "Keajaiban sungguh luar biasaa, kondisi pasien mulai membaik. Ajakk teruss pasienn bicara!! Kejadian ini kadang jugaa sudah banyak terjadi " jelas fendi membuat semuanya tersenyum senang.
"Kapann aqeela akan sadar om?" tanyaa rey.
"Sayaa tidak bisa memastikan, berusaha saja ajak dia keluar dari dunianyaa sana!! " jawab fendi lalu berlalu pergi.
Semuanya menatap gadis itu dg tatapan berharap. Sambil suara rassya memecahkan keheningan itu.
"Guee mauu pergii! Dan mungkin ini terakhir kali gue disinii!" ucap rassya dg satu tarikan nafas.
Semuanyaa menatap rassya dg tatapan bingung.
"Maksud lu? Lu mauu ninggalin aqeela gituu? Diaa aja belum sadar truss lu mau ninggalin?" ucap sandy tajam.
"Bukann gituu eummm mungkin ini yg terbaik buat diaa!" ucap rassya menatap lekat aqeela "guee udh kecewain diaa, guee gak pantes buat dia dan mungkin dg gak adanya gue lagi bisa buat aqeela bahagiaa!" sambung rassya dg tatapan sendunya.
"Kan kitaa udh pernah bilang ini bukan kesalahan luu! Dan kalo lu gaada saat aqeela sadar diaa pasti kecewa banget sama luu!" ucap emill dan di angguki yg lain.
"Batalin syaaa! Aqeela lebih butuh luu!" ucap Ratu setengah memohon.
Rassya menggelengkan kepalanya pelan "keputusan guee udh bulattt. Dan kalo aqeela belum sadar jugaa saat gue pergii, kalian sampain ke diaa kalo gue sayang bangett sama diaa!" ucap rassya dg rasa sangat bersalah.
"Kalau sayang lu gak bakalan ninggalin diaa!" ucap Kia sedikit emosi.
........