||•BADBOY LOVE BADGIRL•||
🎀PART 108🎀
"Tolonggg lepasinn gueee! Farell Brengsekkk luu!" pekik aqeela yg sama skali tidak dihiraukan oleh farell.
Farell dg tak perasaannya lantas membanting aqeela hingga masuk ke dalam mobilnya.
Aqeela menjerit-jerit dari dlm sambil membuka pintu mobil itu tetapi sayang pintu itu sudah farell kunci dri luar sehingga gadis itu tidak dapat bertindak.
Farell mengeluarkan smirk nya sambil menatap aqeela dari luar "malam ini lu akan jadi milikk guee aqeela!" gumam farell.
☆☆☆☆☆
"Diaa jugaa yg nyuruh guee buat naruh obat itu ke minuman cewe itu!" ceritaa ardan sambil menegak segelas Air di hadapannya.
Kedua laki² itu tengah duduk berselesehan di karpett dg badan yg masih lemas karna tidak makan apa² dari kemarin. Keisha dan emil pun dg sigap mengambilkan air untuk kedua laki² itu.
Ardan dan Rio pun mulai bercerita saat mereka berdua bertemu dg farell dan sampai akhirnya harus mematuhi perintah farell karna sudah masuk perangkap laki² itu. Kalau mereka tak melakukannya keluarga mereka yg akan kena imbasnya.
"Diaa jugaa ngancem keluarga guee waktu itu kalo gak mau nurutin kemauan diaa!" sambung Rio sambil meringiss pelan.
"Sumpah licik bangett tuh orangg!" geram sandy.
"Brengsekkk! Gak akan guee biarin orang itu hidup!" geram Rassya sambil mengeraskan rahangnya.
"Guee cabut! Pinjem kunci mobill luu!" ucap rassya pada rey. Tanpa persetujuan dari sang pemilik rassya lantas merebut kunci itu dan melangkah pergi.
"Woeee syaa mau kemana luu?" teriakk keisha.
"Paling ke rumah aqeela!" sahut Kiaa memandangi rassya yg tengah berlari itu.
Rassya memacu mobil itu dg kecepatan tinggi, tujuannya kini adalah rumah aqeela gadis yg slama ini sudah ia sakiti tanpa sengaja.
Senyum rassya mengembang ketika ia membayangkan wajah gadisnya itu.
Mataa hitam pekat itu menyerit bingung ketika ia melihat pintu rumah aqeela terbuka lebar.
"Assalamualaikummm!" ucap Rassya agak nyaring tetapi tidak ada yg menyahutt.
"AQEELA!! AQEELAA!" panggil rassya mulai panik karna tidak bisa menemukan aqeela di sudut mana pun.
"AQEELA KAMUU DIMANA?" Teriakk Rassya frustasi lalu melangkah pergi.
Tujuan rassya kini ke markas untuk meminta bantuan teman²nyaa. Rassya mengambil ponselnya dan memencet nomor siapa saja.
"Hallo!" suara emill di seberang sana langsung menyahutt.
"Tunggu gue di markass dan jangan kemana-mana sampai guee datenggg!"
"Hahh? Syaa lu di ma---"
Tutt.
Rassya mematikan sambungan sepihak lalu melajukan mobilnya.
"Guee gak bakalan maafin diri guee sendiri kalo sampai terjadi apa2 sama luu!" kataa rassya dg nada putus asanya.
☆☆☆☆☆
"Tolonggg! Farell sialannn luu lepasinn guee!" teriak aqeela nyaring sambil berusaha melepaskan ikatan yg sedari tadi mengikat tangan serta kakinya.
Farell yg sedari tadi mengemudi hanya acuh lalu melirik gadis itu sekilas. Farell terpaksa harus mengikat gadis itu di bangku belakang karna sedari tadi aqeela memberontak dg bruntalnya. Bahkan sudut bibir Farel saja hampir robek akibat tamparan demi tamparan yg aqeela layangkan kepada cowo itu.
"Diemm sayanggg!" ucap farell berusaha lembut sambil menampilkan smirknya.
"LEPASIN GUE ATAU GUE BENCI LU SLAMA-LAMANYAA!" teriak aqeela dg sekuat tenaga agar tidak menangis, tetapi ternyata Air mata itu mengalir tanpa seizinnya.
"Lepasin guee Bodohh! Luu brengsekk tau gakk! Guee ben---- hmffff" aqeela melotot tajam saat farell melakbam mulutnya secara kasar lalu mengemudikan mobilnya kembali dg kecepatan tinggi.
"Tolongg guee siapapun itu!!" jerit aqeela dlm hati merontaa dg air mata yg mengalir.
"Rassyaaa tolonginn gueee!" batin aqeela kembali dg seiring air matanya yg terus mengalir.
.........