Sekolah

4.4K 323 4
                                    

"KAYLA!!!"

Teriakan cempreng milik seseorang membuat ku mendongak. Aku mundur beberapa langkah saat Katherine berlari ke arahku.

"KAYLA!"

Grepp

Katherine memeluk ku hingga tubuh ku sedikit terhuyung ke belakang. Aku yang sangat rindu dengannya pun membalas pelukannya tak kalah erat.

"Aku kangen banget sama kamu, Kay."

Aku menepuk-nepuk punggung sahabat ku.

"Aku juga sama. Kangen pake banget-banget malah."

Pelukan kami terlepas dan Kathrine tiba-tiba menunjukkan ekspresi kesalnya.

"Kamu kemana aja? Aku ke rumah kamu tapi tidak ada orang. Sebenarnya selama ini kamu kenapa dan dimana?" cerocosnya.

Aku bingung harus memberitahu Katherine tentang masalah ku atau tidak. Sejujurnya aku ingin berbagi dengannya, tapi aku takut jika nanti Katherine akan menjauhi ku.

"Tidak ada apa-apa kok. Aku menginap di rumah nenek sementara waktu untuk menenangkan diri," ucapku terpaksa berbohong.

"Maafin aku. Aku akan memberitahu semuanya nanti," batinku.

"Yaudah yuk masuk."

🍁🍁🍁

KRINNGGG

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Aku memutuskan untuk cepat-cepat pulang, karena aku harus mampir ke swalayan untuk membeli kebutuhan dapur dulu.

"Kay, bareng sama aku yuk," ajak Katherine.

"Maaf, tapi aku harus ke swalayan dulu. Umi menitip belanjaan rumah," tolakku dan terpaksa harus berbohong lagi.

"Enggak masalah ko. Aku ikut kamu aja ya, aku juga udah kangen sama Umi."

Aku bingung harus mencari alasan apalagi supaya Katherine tidak jadi mengantar ku.

"Yaudah yuk."

Katherine menarik pergelangan tangan ku hingga ke depan gerbang, dimana sopir pribadinya telah menunggu.

"Non."

"Iya, Pak?"

"Anu, itu nyonya bilang Non Katherine harus segera pulang. Beliau sudah menunggu di rumah," ucap Pakdhe Karto salah satu sopir pribadi keluarga Katherine.

Katherine terlihat lesu dan menatap ku dengan tatapan merasa bersalah. "Maaf Kayla, aku harus pulang. Mommy sudah menunggu di rumah. Kamu tahu sendiri kan, Mommy itu seperti apa?"

Aku tersenyum. "Iya, aku paham. Aku juga bisa pulang sendiri naik angkot atau bus," ucapku.

Katherine tersenyum tipis dengan ekspresi bersalahnya. "Sekali lagi maafin aku ya."

Aku hanya mengangguk dan melambaikan tangan ku pada Kathrine yang sudah menjauh. Sambil menunggu angkot lewat, aku membuka aplikasi berwarna hijau untuk mengirim pesan pada Darren.


Assalamu'alaikum, Mas. Kayla sudah pulang sekolah. Sekarang lagi nunggu angkot mau pergi ke swalayan.

Tak lama setelah aku mengirim pesan itu, angkot yang ku tunggu-tunggu sudah datang.

Ting

Waalaikumsalam, iya.

Aku tersenyum tipis melihat balasan dari suami ku ini.

Married with Mr. Bule [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang