Penolakan?

3.5K 263 4
                                    

"Sebenarnya siapa yang mau kamu kenalin ke Mama, Dar?"

Darren yang sedang fokus menatap jalanan di depannya pun menoleh ke arah sang mama.

"Seseorang yang spesial?"

Elen menahan senyumnya dengan pura-pura membuka ponselnya sambil cekikikan.

"Kamu ini buat Mama penasaran."

Darren tidak lagi membalas perkataan sang mama dan kembali fokus ke depan. Dia bahkan lupa jika belum mengabari Kayla kalau dirinya akan kembali menginap.

Setengah jam kemudian, mobil yang mereka tumpangi akhirnya sampai di pelataran rumah dua tingkat dengan halaman yang cukup luas.

"Ini rumah siapa, Dar?" tanya sang mama yang tidak digubris sama sekali.

Darren melepas sabuk pengamannya dan keluar. Mama dan Elen pun ikut keluar dari mobil tanpa banyak bertanya lagi. Namun di benak sang mama menyimpan tanda tanya yang besar.

Tok..tok..tok

"Assalamu'alaikum."

🍁🍁🍁

"Sepertinya ada tamu, Umi."

Aku mencoba untuk bangkit dari tempat tidur, tapi Umi menahan ku. "Biar Umi, kamu istirahat saja."

Aku hanya mengangguk menuruti perintah Umi. Tak lama dari itu aku mendengar suara seseorang yang sangat aku kenal dan dua suara lainnya yang begitu asing di telinga ku.

Ckklek

Umi kembali memasuki kamar ku dengan seseorang yang mengikuti di belakangnya. Bukan, lebih tepatnya tiga orang.

"Mas Darren?" Aku beranjak bangun dan menyalami tangan suamiku.

Mas Darren mengambil duduk di tepi ranjang dengan tangan yang mengelus kepalaku lembut. "Apa masih sakit?"

Aku menggeleng pelan dan tersenyum. "Tidak, Mas."

Aku mengalihkan tatapan ku ke arah dua orang di belakang Mas Darren. "Mas, mereka?"

"Kayla ini Mama dan Mama ini Kayla, istriku."

Kami bertatapan selama beberapa menit. Ibu Mas Darren menatap ku dengan tajam dan penuh penilaian. "Istri?"

Aku seketika menunduk takut jika ibu Mas Darren tidak menyukaiku.

"Kenapa kamu menyembunyikan ini dari Mama, Dar?"

Aku semakin menundukkan kepala dalam-dalam. Aku belum siap mendengar kalimat penolakan dari Ibu Mas Darren.

"Kenapa kamu tega sekali menyembunyikan istri secantik ini?!"

Seketika aku mematung sesaat setelah merasakan sebuah pelukan hangat dari ibu mertuaku.

"Masyaallah, kamu cantik sekali menantu Mama."

Aku masih mematung bingung dengan ini semua. Lalu pandangan ku beralih pada seorang gadis cantik dengan rambut blonde yang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahku.

"Hai kakak ipar."

Gadis itu mendekat dan memeluk ku dengan erat. "Kakak ipar lebih cantik aslinya ya daripada di foto."

Pelukan kami terlepas dan aku masih memandang mereka semua dengan bingung.

"Maafkan Darren, Ma. Terpaksa Darren menyembunyikan pernikahan ini karena kami menikah karena kecelakaan."

Ibu Mas Darren menutup mulutnya syok dan menatap kami berdua secara bergantian.

"Astaghfirullah, Darren! Kamu ini! Ah, sudahlah! Semua ini sudah terjadi yang penting Mama sekarang mempunyai menantu yang cantik dan shalihah."

Married with Mr. Bule [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang