Welcome to the world

6.3K 300 8
                                    

"Huh! Melelahkan."

Brianna melepas maskernya dan melemparnya begitu saja ke jok belakang. Shopia pun melakukan hal yang sama. Kedua perempuan itu saling berpandangan dan tersenyum puas lalu ber-tos ria.

"Akhirnya misi berjalan lancar," ucap Shopia sambil melepas atribut susternya.

"Ya. Aku harus menunggu selama lima bulan lamanya untuk membalaskan dendam ini." Brianna menyunggingkan senyum sinisnya dengan tangan mencengkeram kuat stir mobilnya.

Flashback on

Setelah pulang dari apartemen Shopia, Brianna menyuruh tangan kanannya untuk mencari info tentang Katherine yang berhubungan dengan dirawatnya Kayla di rumah sakit.

"Cari info tentang Katherine! Dalam dua puluh empat jam harus sudah mendapatkannya."

Seorang pria dengan pakaian serba hitam itu mengangguk patuh. "Baik. Kalau begitu saya pamit undur diri."

Pria itu membungkukkan tubuhnya tanda memberi salam dan keluar dari ruangan meninggalkan Brianna dengan lamunannya.

Menghela napas lelah, dia menghempaskan tubuhnya ke sofa. Tangannya terulur mengambil sekaleng bir lalu meminumnya dalam sekali tegukan. Hingga akhirnya dia memejamkan matanya tertidur.

Esok harinya...

Drttt..drttt...drttt..

Brianna menggeliat pelan dan terbangun. Badannya terasa sedikit pegal karena posisi tidurnya semalam. Tangannya terulur mengambil ponselnya yang berdering di atas meja.

"Ya."

Tubuhnya menegang seketika. "A..apa?!"

Brianna meletakkan ponselnya dengan kasar. Ekspresi wajahnya begitu menakutkan dengan tatapan mata tajam.

"Aku tidak akan membiarkan kamu mendekam di penjara, honey. Aku akan membalas perbuatan mereka." Brianna menyeringai kejam.

Flashback off

🍁🍁🍁

Suasana di depan ruang operasi begitu tegang. Semuanya merapalkan doa untuk keselamatan dua nyawa yang sedang berjuang di dalam sana.

Darren dan Abi berdiri tepat di depan pintu ruang operasi. Mama, Umi dan Elen duduk sembari menengadahkan tangan berdoa.

Sekitar satu jam menunggu, akhirnya mereka bernapas lega dan berucap syukur saat mendengar tangisan bayi yang nyaring dari dalam ruang operasi.

"Alhamdulillah Ya Allah," ucap mereka berbarengan.

Darren dan Abi melakukan sujud syukur. Sedangkan para wanita saling berpelukan.

"Kamu akan menjadi seorang ayah, Nak." Abi menepuk pundak Darren.

Darren tersenyum lebar dan tak terasa air matanya menetes begitu saja tanpa bisa dicegah.

"Iya, Abi."

Setengah jam kemudian, dua orang suster keluar dengan mendorong infant incubator yang berisi bayi mungil.

"Ini anak saya?" tanya Darren membuat langkah ketiga suster itu berhenti.

"Iya, Tuan. Selamat anak Anda berjenis kelamin laki-laki tanpa kekurangan apapun," ucap salah satu suster itu.

Semua yang ada di sana sekali lagi mengucap syukur. Darren berjalan mendekat dan menaruh kedua telapak tangannya pada satu-satunya penghalang antara dia dan anaknya.

Married with Mr. Bule [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang