Permulaan

3.4K 253 6
                                    

Setelah kejadian Mas Darren membanting pintu tadi, ruang rawat ku kini hanya ada aku dan Umi. Kebetulan Katherine dan Aldo sudah pulang. Katanya mereka akan kembali ke sini lagi nanti malam. Aku sebenarnya tidak masalah jika itu hanya Katherine, tapi kenapa Aldo harus ikut juga? Aku takut jika Mas Darren berpikir yang tidak-tidak tentang kami.

"Abi kemana, Umi?" tanyaku memecah keheningan.

"Abi kamu kan masih kerja, jam segini belum pulang. Tapi Umi sudah memberi kabar jika anak kesayangannya ini masuk rumah sakit lagi."

Mendengar nada sindiran di perkataan Umi membuat ku terkekeh geli. "Hehe kayaknya rumah sakit udah jadi rumah kedua buat Kayla."

Umi mendelik tidak terima. "Ish! Kamu ini dijaga omongannya, toh. Omongan itu doa."

Aku hanya tersenyum kecil. "Iya Umi. Maafin Kayla ya."

Umi hanya mengangguk dengan wajah cemberut. Aku merasa sesak dan sedih jika suatu hari nanti tidak bisa lagi melihat berbagai macam ekspresi dari wanita yang telah melahirkan ku ke dunia ini.

"Setidaknya aku harus mempertahankan bayi ini sampai lahir sebagai obat rindu kalian kepadaku."

🍁🍁🍁

Shopia berjalan dengan tenang menuju unit apartemen milik Darren. Tanpa ragu, dia masuk begitu saja ke dalam apartemennya. Bagaimana bisa? Tentu saja dia sudah tahu pin-nya. Mudah baginya, karena pin itu adalah tanggal lahirnya.

"Aku tidak menyangka kalau Smith masih menggunakannya," gumamnya dengan tersenyum lebar.

Pandangannya mengedar ke penjuru ruangan, mencari-cari sosok lelaki yang sudah menjadi targetnya.

"Smith! Where are you?!"

Shopia mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang ada di sana. Hampir setengah jam dia menunggu, tapi lelaki yang ia cari tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Dia tidak suka menunggu. Dengan kesal, Shopia berdiri dari duduknya. Namun belum sempat ia melangkah, terdengar suara pin yang ditekan. Dia tersenyum sumringah dan kembali duduk dengan kaki menyilang. Sengaja untuk mempertontonkan kedua pahanya yang putih mulus. Didukung dengan model bajunya yang sabrina membuat kedua bahunya terekspos dengan jelas.

 Didukung dengan model bajunya yang sabrina membuat kedua bahunya terekspos dengan jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Smith."

Darren dengan keadaan setengah sadar menatap ke arah Shopia. Tapi, di matanya kini dia bukan melihat Shopia, melainkan Kayla. Tanpa sadar dia menelan ludahnya susah payah melihat pemandangan di depannya ini.

"Kayla, you are so sexy."

Shopia yang mendengar itu sontak mendengus pelan. Namun, dia akan memanfaatkan keadaan setengah sadar Darren ini untuk mendukung rencananya.

Shopia berdiri menghampiri Darren dengan sensual. Darren yang melihat itu tersenyum lebar dan menarik tubuh itu dan mengungkungnya ke dinding. Keduanya saling menatap, Darren memandang wanita di hadapannya dengan penuh nafsu. Sedangkan Shopia, ia terlihat gugup. Jujur saja, ia belum pernah melakukannya dengan Darren.

Married with Mr. Bule [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang