Yes or No?

5.8K 459 3
                                    

Holla! Aku up lg nih..
Gmn kangen gk sama Kayla? Atau malah kangen sama Abang Darren? Atau Abang Alex yg jomblo?
Buruan baca ya, tp sebelum itu vote+comment+share cerita ini dulu..
Happy reading!!

===========================

Bandara Ahmad Yani, Semarang ✈️

Dua orang laki-laki turun dari sebuah jet pribadi dengan menyeret koper masing-masing. Kedatangan kedua laki-laki itu membuat suasana bandara yang ramai menjadi semakin ramai, karena teriakan-teriakan para wanita muda yang terpesona dengan ketampanan mereka.

Namun, kedua laki-laki itu tidak memperdulikannya. Dengan memakai kacamata hitam, mereka berjalan dengan tenang menuju sebuah mobil Bugatti Veyron yang terparkir di parkiran bandara.

"Ck! Why are those women so loud?" decak Alex saat mereka telah keluar dari bandara.

(Kenapa wanita-wanita itu berisik sekali)

Darren hanya diam tak menggubris temannya itu. Ia memasukkan koper miliknya ke dalam bagasi tanpa menutupnya dan berjalan menuju kursi kemudi.

"Kau ingin ku tinggal?" Darren menatap Alex yang masih berada di luar dengan tatapan datar.

Yang ditatap hanya menunjukkan cengirannya yang membuat para wanita di sana memekik kegirangan. Alex memutar bola matanya jengah dan segera memasukkan kopernya di bagasi. Lalu ia langsung masuk ke dalam kursi penumpang di sebelah Darren, sebelum para wanita itu kembali mengganggunya.

"Apa mereka gak pernah lihat cowok ganteng?" Setelah masuk ke dalam mobil, Alex masih tetap menggerutu.

"Dar, angkat tuh! Handphone lo bunyi terus," ucap Alex sambil menyodorkan ponsel milik Darren.

"Kau saja yang angkat," balas Darren singkat.

Alex berdecak kesal, namun tak ayal dirinya tetap menuruti perintah teman kulkasnya itu.

"Halo," sapa Alex pada orang yang berada di telpon.

"Rumah sakit mana?"

Darren melirik sekilas ke arah Alex dan menaikkan sebelah alisnya.

"Ok, thanks." Alex menutup telponnya dan menatap Darren yang kini juga menatapnya.

"Cepat katakan!" ucap Darren dengan penuh penekanan.

Alex menghela napasnya kasar. "Kayla, dia di rumah sakit."

Darren langsung menginjak pedal rem-nya secara mendadak. Alex yang tidak memakai sabuk pengaman, naas kepalanya harus mencium dashboard mobil.

"Aduh! Lo kalau gak bisa nyetir, biar gue aja!" Alex mengusap-usap jidatnya yang memerah.

Darren menatapnya tajam. "Rumah sakit mana?"

"Rumah sakit Medika Utama."

Darren langsung menginjak pedal gas-nya dalam-dalam. Membuat Alex kehilangan keseimbangan lagi dan kini kepalanya harus mencium kaca di sampingnya.

"WOY! PELAN-PELAN NAPA?!"

Teriakan Alex tidak membuat Darren memelankan laju mobilnya. Justru, ia malah semakin menambah kecepatannya.

"KALAU LO MAU MATI, JANGAN NGAJAK-NGAJAK GUE!" teriak Alex yang kini tubuhnya sudah gemetar ketakutan.

"Shut up! If you still love your life."

Alex langsung terdiam mendengar ancaman tidak main-main dari Darren. Ia berdoa semoga Tuhan masih memberinya nyawa tambahan jika dirinya kenapa-kenapa.

Mobil mewah itu kini terparkir di halaman rumah sakit Medika Utama. Tanpa menunggu Alex, Darren langsung berlari masuk ke dalam.

Married with Mr. Bule [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang