08. Ada untuk Melindungi

351 68 2
                                    

Dasar oknum nggak bertanggung-jawab! Kalau sampai yang unggah ini ternyata trainee ON Entertainment juga, motifnya pasti karena iri.

Memangnya kenapa kalau Jisung nggak punya temen? Memangnya salah kalau dia introvert? Atau karena dia orang tertutup, publik harus menghujat hidupnya?

Aku pikir masih lebih baik Park Jisung yang nggak punya temen ketimbang si pengunggah berita murahan ini. Aku ragu kalau hidupnya pantas dijalani. Dia kurang perhatian ya? Hahaha

Justru harusnya publik kasih simpati yang lebih banyak. Di usianya yang masih muda, dia udah berani ambil langkah besar. Nggak bergaul sama temen-temennya demi mimpinya. Idol baru harus punya jiwa yang kayak gini. Bukannya yang hobi membuka rahasia orang seenak hati seakan itu bukan hal yang besar.

Jemarinya menggulir ke atas. Samar, senyum tipisnya mengembang. Meski hatinya lumayan tergores oleh sebuah aksi balas dendam yang tak cukup masuk akal ini, Jisung mengaku lebih lega saat ini. Menyaksikan banyaknya orang yang mengerti keadaannya, memaklumi kondisinya dan tetap memberi dukungan membuat hatinya menghangat. Pelan-pelan, goresan luka pada hatinya mengabur.

Bunyi kelontang kecil yang tahu-tahu mengudara, membuat pemuda kelebihan kalsium itu mengerjap kecil. Menyimpan ponselnya, tubuh semampai itu membungkuk. Tangan kanannya terjulur, berniat mengambil kaleng pertamanya. Tapi—brak—mesin tiba-tiba dilanda sebuah sentakan keras. Lebih cepat dari gerak-geriknya, tangan lain yang lebih dulu berakhir bersama kaleng soda yang seharusnya menjadi miliknya.

"Wah Park Jisung? Aku seneng kita bisa ketemu lagi." Suara berat itu menyusul. Lantas ketika Jisung menoleh, netranya berhasil menemukan wajah tengil Kang Junhee ada di sana. Merebut sodanya, membuka tutupnya lantas menenggak isinya seakan itu memang miliknya.

"Itu punyaku." Sedikit menggeram, Jisung berujar. Enggan meluputkan tatapannya dari soda kaleng yang digenggam erat-erat oleh si pencuri.

Terkekeh, Junhee menggoyangkan kaleng itu. "Adik manis mau soda ini?" Kemudian senyum lebarnya mengembang. Nadanya dibuat mendayu-dayu bersamaan dengan tangan kirinya yang tergerak mengusak surai si Park.

Sengit, Jisung menepis tangan kotor itu darinya. Sorot matanya penuh nyalang. Seakan menegaskan seberapa bencinya ia akan sosok di hadapannya saat ini. "Jaga sikapmu." Mendesis, Jisung mengenyahkan tatapannya. Merelakan kaleng pertamanya untuk oknum penggugah emosi di sampingnya. Lebih memilih fokus pada mesin minum di hadapannya, Jisung kembali menanti-nanti kaleng keduanya untuk keluar.

"Imutnya." Masih pada kepura-puraannya, Junhee menyahut. Tubuhnya beralih disenderkan pada mesin minuman. Kepalanya menoleh, masih betah menggoda Park Jisung. "Ngomong-ngomong, kamu juga perlu jaga sikapmu karena aku ini lebih tua dari kamu. Apalagi sekarang dan ke depannya kita pasti bakal lebih banyak berinteraksi kan? Kayaknya waktu aku main-main sama kamu di ruang latihan, kamu masih penurut."

Tak bisa menutupi keterkejutannya, Jisung menoleh. Matanya membulat. Rentetan kalimat Junhee yang barusan masuk menerobos telinganya, ampuh membuat benaknya bertanya-tanya. Secara tidak langsung, Kang Junhee menegaskan bahwa agensi mengurungkan niatnya untuk mendepak si bocah penyelundup narkoba ini, bukan?

"Oh, kamu belum tahu ya? Kamu pikir aku bakal dikeluarin kayak pengemis?" Menggeleng, Junhee menyilang kan kedua tangannya. "Dang! Kamu salah. Mau tahu Pak Direktur ngomong apa? Dia bilang, kita bisa kasih dia kesempatan kedua. Lumayan banyak orang yang kasih dukungan ke dia setidaknya sampai babak pertama dimulai." Junhee meniru lagak direktur agensi mereka. "Bukannya ini plot twist terbaik, Park Jisung?"

Tak menggubris lebih banyak, Jisung membungkuk. Meraih kaleng keduanya yang pada akhirnya keluar dari dalam mesin. Menelisik benda di hadapannya, Jisung menggerutu kecil. "Mesinnya udah tua ya? Lama banget keluarnya." Lantas, kakinya melenggang pergi. Tanpa basa-basi, tak memberi respon lebih atas sosok pengganggunya, Jisung berniat berlalu.

Lose Me If You Can ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang