36) Adia Kembali

294 25 6
                                    

“Aku kembali, tapi aku sadar aku kembali dengan membawa kabar yang akan membuatmu tersakiti.”

🍁🍁🍁

"Guys, Adia udah ngerjain soal TO dong!" jerit Jessica membuat Fajar, Darel, Dara dan Nabila mendekat padanya.

Jessica memperlihatkan situs web yang bisa memantau siapa saja yang sudah mengerjakan TO atau belum, tetapi sayangnya hanya ada tanda ceklis di samping kiri nama peserta tanpa ada nama akun yang digunakan.

"Gue yakin Adia pasti baik-baik aja, tapi pikiran gue cuman satu; sama siapa Adia sekarang," ungkap Dara yang merasa mulai menemukan titik terang.

"Atau jangan-jangan Adia diculik om-om," ucap Fajar asal

"Jangan ngaco, Fajar!" protes Darel, "gue yakin bukan om-om. Ya kali om-om peduli sama TO-nya Adia. Coba iya enggak sih?" lanjut Darel bertanya.

Semua menganggukkan kepalanya. Benar juga kemungkinan kecil sekali jika Adia diculik om-om, dia akan mengerjakan soal TO.

"Terus kita mau kemana lagi? Udah mau isya," ucap Nabila sedikit pasrah karena jujur dia hampir menyerah untuk menemukan Adia. Bagaimana tidak menyerah, mereka semua sudah mencari Adia sejak pulang sekolah, tetapi sampai sekarang Adia belum ditemukan.

Fajar menyampirkan jaket miliknya ke tubuh Nabila membuat Nabila menoleh ke arah Fajar. "Gue tahu lo enggak suka dingin. Pake aja dan lain kali jangan lupa bawa jaket. Kalau emang lo capek, gue bisa antar lo balik," ucap Fajar tulus membuat Nabila terpaku pada tatapan tulus Fajar.

Dara, Darel dan Jessica melihat semuanya. Mereka sudah tahu jika sebenarnya keduanya saling menyukai, tetapi Nabila masih saja menyimpan dendam atas insiden saat MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) dulu.

"Gue emang capek, tapi gue enggak bisa tenang kalau Adia belum ketemu," jawab Nabila sembari mengalihkan tatapannya dari tatapan tulus milik Fajar.

Fajar mengusap puncak kepala Nabila. "Yaudah kalau emang masih kuat," katanya.

Darel berdehem keras membuat Fajar gelagapan menatap ke arahnya. "Udah jangan ngebucin, om Agas nelpon nih," ucap Darel membuat seluruh atensi semuanya teralihkan pada Darel.

"Iya, Om. Ada apa?"

"Adia udah pulang."

Wajah Darel kontan berseri-seri. "ALHAMDULILLAH OM, YA ALLAH DAR—"

Sebelum Darel menuntaskan ucapannya Agasa sudah lebih dulu menutup telponnya membuat Darel manyun ke arah ponselnya.

"Ada apa, Rel?" tanya Jessica sembari menyentuh pundak pria itu.

Darel mengalihkan tatapannya ke arah Jessica sebelum akhirnya memeluk kekasihnya itu erat. "Adia udah pulang, Sayang! Adia pulang!"

"Alhamdulilah," ucap semuanya kompak. Mereka sangat lega sekarang.

"Terus kita mau ke rumah Adia langsung apa gimana?" Dara bertanya.

"Kalau menurut gue mending nanti aja. Biarin sekarang waktunya Adia sama keluarganya dulu. Lagian udah malam. Enggak enak bertamu. Menurut kalian gimana?" ucap Fajar sembari menatap semua temannya meminta pendapat.

"Setuju aja sih, Fajar kali ini bener," jawab Darel yang masih enggan melepaskan Jessica dari pelukannya membuat gadis itu kesenangan karena jujur Jessica rindu berdekatan dengan Darel.

"Oke, sekarang kita balik." Fajar tak sengaja menarik tangan Nabila membuat Nabila langsung menepisnya.

"Ngapain bawa-bawa gue!" protes Nabila.

Tentang Adia [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang