“Aku memang kecewa padanya, tetapi sungguh aku tidak pernah menginginkan hal buruk menimpanya.”🍁🍁🍁
Menyendiri di sebuah taman tersembunyi dekat gudang sekolah adalah kebiasaan Adia jika sedang gundah, entah itu karena permasalahan keluarga, cinta ataupun yang lainnya. Adia suka menyendiri jika sedang ada masalah karena dia takut jika dia melibatkan orang lain, dia akan menyakiti orang itu karena Adia tahu dia terkadang tidak bisa mengontrol emosinya.
"Satu es krim Spongebob buat lo."
Di tengah kesendiriannya sosok Alex datang seraya menyodorkan es krim kesukaan Adia.
"Katanya lo suka es krim Spongebob karena tahu gimana tegarnya Spongebob dalam menghadapi masalahnya. Dia selalu berusaha bahagia, meski karena hal-hal sederhana. Dia enggak pernah benci, meski dikhianati. Dia juga enggak pernah ngeluh kalau ada masalah."
Alex tahu alasan mengapa Adia menyukai es krim spongebob karena dulu mereka memang dekat, pernah mengikuti lomba bersama. Sampai akhirnya kelas dua belas, ekskul dihentikan untuk kelas dua belas karena sekolah menginginkan siswa-siswinya fokus mempersiapkan ujian.
"Gue tahu lo kecewa sama Jessica karena dia enggak jujur kalau dia pernah pacaran sama Langit, kan?"
Berhasil.
Adia yang semulanya tak bergeming ataupun menoleh kini justru langsung menoleh ke arah Alex dengan sedikit kerutan di dahinya pertanda si empunya kebingungan, ya bingung kenapa Alex tahu masalahnya.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Adia to the point.
"Twitter sekolah, udah nyebar, Ad."
Adia membelalakan matanya. "Hah? Kok bisa?"
Alex menggeleng pertanda jika pria tampan ini tidak tahu apa-apa. "Tapi yang pasti Jessica banyak yang ngehujat, Ad. Dia dicap sebagai pengkhianat, sebagai cewek gak tahu diri dan sahabat yang buruk buat lo. Gue tahu lo pasti kecewa, tapi coba lo pikir deh Jessica enggak cerita itu pasti ada alasannya. Terus masa sih lo mau persahabatan kalian rusak cuman karena masalah cowok. Lo juga harus ingat, Ad, Jessica pasti selalu ada di saat lo terpuruk. Persoalan kayak gini emang rumit, tapi masalah serumit apapun akan selesai kalau kita mau menyelesaikannya bukan malah lari menghindari."
Adia terpaku.
Apa yang Alex ucapkan memang benar adanya dan kenapa Adia malah bersikap egois seperti ini?
Alex menepuk pundak Adia. "Lo enggak salah ngelakuin hal ini, tapi lo bakalan salah kalau terus-terusan kayak gini. Sana, selesaikan."
Adia tersenyum. "Thanks ya."
"Sama-sama, apapun demi orang yang gue sayang."
Senyum Adia pudar, dia tidak enak jika seperti ini karena dia tahu dia tidak bisa membalas perasan Alex.
"Enggak papa, Ad. Gue tahu lo enggak mungkin cinta juga sama gue, tapi satu yang lo ingat, gue ada di belakang lo kalau emang lo capek sama persoalan-soalan yang ada di depan sana."
***
"Adia."
Nabila, Jessica dan Dara langsung memeluk Adia ketika Adia sampai di kelas. Mereka berpelukan erat layaknya teman yang sudah lama tak berjumpa dan sedang bertemu rindu.
"Gue minta maaf, hiks... Gue salah karena enggak jujur. Maafin gue," ujar Jessica sembari menangis, dia merasa bersalah pada Adia.
![](https://img.wattpad.com/cover/240549836-288-k514034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Adia [ Complete ]
Fiksi Remaja#GenerasiAgasaDKKTheSeries1 Ini tentang Adia Myesha Prakarsa, si gadis rapuh yang bersembunyi di balik kesempurnaan yang dimilikinya. Namun, nyatanya apa yang dilihat belum tentu itu yang sebenarnya. Adia memang cantik, dia juga pintar, keluarganya...