Prolog

167 48 49
                                    

Realistis, ketika kita menyukai lawan jenis karena dia Baik.

-MerahPutih-
.
.
.
.
.
.

-MerahPutih-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





.
.
.
.

Seorang gadis kecil berseragam Merah putih dengan tas ransel berkarakter kartun panda, topi merah yang menutupi rambut hitam keritingnya, anak perempuan itu berlari kecil dengan riang di trotoar sambil memandangi keadaan jalanan yang padat oleh kendaraan.

Dia..

Alora Zumaira Azryfia

Berjalan kecil sesekali menyenandungkan lagu anak, lora yang masih berumur 10 tahun yang harusnya di antar orang tua saat pergi ke sekolah tapi tidak, lora ingin mandiri dan ia suka berjalan kaki dari rumah menuju ke sekolah.

Seperti biasa, lora akan berjalan kaki selama 10 menit dari rumahnya lalu menyebrangi jalan untuk menuju sekolahnya.

Mungkin untuk hari ini lora tidak beruntung seperti hari biasanya, ia akan datang paling pertama disekolah dan akan pulang paling lambat.

Tapi karena ia bangun sedikit kesiangan hari ini membuatnya sedikit terburu buru, tapi kesiangan tidak membuat keceriannya berkurang justru bertambah.

Mungkin karena kurang fokus dan sedang terburu-buru, lora menyebrang jalan tanpa melihat kanan dan kiri.

Lora berlari kecil dengan tubuh mungilnya menyebrangi jalanan yang sedikit sepi itu, tapi walaupun sepi tetap saja berbahaya karena lampu lalu lintas masih menunjukkan warna hijau.

Dari arah kanan, muncul sebuah motor besar yang melaju dengan kecepatan diatas rata rata dan itu tidak disadari lora maupun pemuda yang membawa kendaraan.

Si pemuda tampak menundukkan kepalanya dengan handphone ditangan kirinya, pengendara seperti lebih fokus pada gadget nya ketimbang seorang gadis kecil yang sedang menyebrang jalan.

Samar samar pemuda itu mendengar teriakan orang orang tapi ia tidak perduli sedangkan lora menoleh dan melototkan matanya terkejut.

Mau menghindar pun.. sudah terlambat.

BRUKKK

CITTTTT

BUGH

Suara decitan motor yang beradu dengan aspal terdengar melengking di telinga, ditambah lagi dengan suara benturan yang lumayan keras dari tabrakan itu membuat warga sekitar yang melihat langsung berkerumun.

Si pemuda mengerjapkan matanya berulang kali guna melihat apa yang telah terjadi, ia melihat bocah SD yang menangis sesegukan didalam pelukan pria paruh baya.

Keadaan kacau membuat kepalanya makin pening, ia sempat melihat bocah SD yang hampir ia tabrak berlari mendekat kearahnya sebelum akhirnya pemuda itu kehilangan kesadarannya.

"Kak?kakak baik baik aja?" Samar samar suara kecil itu masuk kedalam pendengarannya.

"Telpon ambulance!!" Seru salah satu warga yang melihat kejadian.

Dengan segera dari mereka menelpon ambulance dan yang lainnya membantu membopong tubuh si pemuda untuk menepi.

"Adek gak papa?" Tanya wanita dengan stelan jas kantor,wanita itu duduk disebelah Lora.

"Lora baik Tante,tapi kakak itu pingsan hiks" lora menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya menutupi air matanya yang keluar.

"Tenang aja, bentar lagi ambulance Dateng kok" ujar wanita itu menenangkan lora yang terisak.

.
.
.
.
.
.
.

><><><><><><><><><><><><><
Percayakah kamu tentang takdir?apa kamu percaya dengan akhir bahagia?
Cinta bisa datang dari mana saja,virus itu bisa bersembunyi di celah sempit sekalipun.
-MerahPutih-
><><><><><><><><><><><><><><

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang