Orang lama, menghadirkan kenangan buruk dan indah. Tapi, berkumpul bersama mereka adalah keindahan tak terdefinisikan.
•••
Di sore hari Anka tengah dibuat pusing karena lora tidak mengabarinya seharian ini. Ia percaya jika adik kecilnya itu bisa menjaga diri, tapi ia tidak percaya dengan dunia di luar sana.Anka beruntung, kedua orang tuanya sedang berada di luar kota mengurus pekerjaan mereka masing-masing. Jika tidak, Anka sudah diamuk habis karena tidak mendapat kabar adiknya.
"Anjir, lora! Lo yang seneng-seneng, gue katar-ketir," ujarnya menatap layar ponselnya.
0858×××××××
Send picture.
Adek Lo ada di markas Avatar, santai. Kita gak macem-macem, dia cuma kangen doang. Kalo dah selesai gue anter pulang, atau kalo Lo mau jemput, nih alamatnya.Xxxx
Anka mengacak rambutnya frustasi dan beralih menatap meja kerjanya yang terdapat kertas menumpuk yang harus ia baca dan tanda tangani, ia tidak bisa fokus, tapi saat mendapat kabar bahwa lora ada bersama anak Avatar, ia merasa sedikit lega.
Biarlah gadis itu bersenang-senang.
•••
Disisi lain...
"Udah Lo kabarin?" Tanya Agil pada aji. Cowok itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan singkat.
Mereka sedang berkumpul untuk mengadakan acara barbeque-an bersama dengan lora, satu-satunya bocah kecil yang masih memakai seragam SMP diantara mereka yang mengenakan kaos hitam pendek dan celana santai.
Markas Avatar di Jakarta seperti sebuah rumah dengan dua lantai dan rooftop, pastinya sangat luas. Memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, GYM pribadi, ruang kerja atau kantor, ruang musik, ruang olahraga indoor untuk tenis meja dan bulu tangkis, serta lapangan outdoor yang berada di halaman belakang untuk tempat bermain voli, futsal dan basket. Halaman depan diisi dengan beberapa tanaman dan tempat duduk yang dipayungi. Dari depan rumah ini terlihat minimalis, tapi dari dalam hingga belakang, rumah ini sangat mewah.
Mereka kini mengadakan barbeque-an di atas rooftop karena cuaca sedang sangat cerah.
"Kak Agil," panggilan itu membuat neraka menoleh dan mendapati seorang gadis yang baru saja memasuki rooftop.
"Astaga gemes!"
"Masyaallah, kiyut!"
"Anj- gak ngotak! Pengen gue karungin," pekikan histeris dari beberapa anggota Avatar itu membuat Agil menatap mereka tajam. Di markas hanya terdapat 5 orang anggota, beserta inti Avatar, tapi si kembar belum datang karena masih ada kesibukan. Jadi, hanya ada aji, Agil, dan Stevan. Xav? Jangan ditanya, pasti lagi ngebucin.
Bagaimana mereka tidak gemas? Lora yang tingginya mungkin hanya 150, ditambah badannya yang kecil. Saat ini sedang memakai hoodie bergambar Donal duck milik aji yang notabennya memiliki badan paling besar diantara anggota Avatar yang lain. Tubuh lora seakan tenggelam karena baju super besar itu, bahkan hampir menutupi lututnya.
Saat sampai ke markas, Agil menyuruh gadis itu untuk bersih-bersih dan aji menawarkan baju-bajunya yang memang ia letakkan disini, lora ia suruh untuk mengambil sesukanya, dan berakhir dengan Hoodie Donal duck. Lucu. Imut!
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih, Alora (END)
Teen FictionMerah Putih (Alora) -Boleh aku berharap sedikit meskipun tau itu tidak mungkin?- Mungkin, aku adalah salah satu ceritanya. Tapi aku, bukanlah akhir untuk ceritanya. ••• Happy Read! Maafkan,masih banyak Typo direvisi kalau sudah end Bahasa Non baku. ...