Chapter 8

50 32 9
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Anka memasang wajah datar melihat adiknya yang sangat menyukai musuh bebuyutannya, Xaveian.

Sejak pertemuan tidak terduga tadi, sudah 1 jam lebih lora menempel pada Ave dan tidak menggubris kehadiran kakaknya yang sudah dibuat panas dengan anggota inti AVATAR, apalagi ada Keysa.

"Ra, pulang," ajak Anka dengan suara dingin, ia menatap adiknya tajam begitu juga sebaliknya yang tanpa rasa takut malah melototi kakaknya.

"Gak! kalau mau pulang sana! huss! Lora mau sama kak Ian," usir lora membuat mereka yang mendengar menahan tawa akan itu.

"Kasian," ledek aji.

"Jadi pajangan," tambah Kasya menyulut emosi cowok itu yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya.

Sebenernya sedari tadi Ave tidak perduli dengan Lora maupun Anka yang berada di dekatnya.

Jarang sekali pemandangan langka ini terlihat, dimana seorang anka duduk bersebalahan dengan Ave demi adik nya lora.

Hal itu membuat Anka frustasi, sangat.

"Lora ayo pulang, nanti Abang beliin sate 50 tusuk."

Lora menoleh dengan tatapan berbinar namun sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi murung kembali kemudian menatap ian yang ia peluk dari samping. "kak ian, lora mau sate"

"Ni anak genit amat," celetuk kasya.

"Gak mungkin kan seorang Anka ngajarin adeknya jadi genit gini," celoteh aji sambil sesekali melirik sinis pada Anka.

Anka yang dibicarakan tidak peduli, otaknya harus menemukan cara agar lora mau diajak pulang karena dia sudah kepanasan.

"Sate gak ada disini lora," jawab Ave lembut.

Lora memanyunkan bibirnya. "makanya, ayo pulang nanti Abang beliin," ajak Anka lagi.

Bocah emang.

"Males ah, lora mau disini"

"Kalo gak mau pulang Abang tinggal,"ancam Anka.

Lora mengedikkan bahu tidak perduli. "sana pulang," usir nya.

"Heh!?" Aneka terkejut mendengar penuturan adiknya.

"Hahahaha!" Aji, kasya dan stevan terbahak dengan perkataan lora.

"Dasar bocil" - batin Keysa.

"Ra, pulang sana" usir Ave dengan suara lembut membuat lora berkedip dua kali lalu tersenyum lebar.

Ia menghampiri Anka dan menyuruhnya berdiri dari duduknya."yuk pulang, nanti lora telpon ya kak," ujar lora dengan senyum lebarnya.

"Bocah edan," celetuk kasya.

"Bocah tapi berdamage yagasi?" Timpal aji.

"Lo mau gebet bocah juga? gak puas kemaren sama janda?"

"Aduh anjing! sakit bego" ringis kasya saat kepalanya ditabok aji sangat kencang.

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang