Memburuk

14 6 0
                                    


Happy Reading

Keysa menatap Rere yang terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Keysa beralih menatap teman-temanya dengan tatapan dingin. "Jelasin apa yang gak gue tau!"

"Mana Stevan?"

"Kenapa diam!? Xav, Lo berantem sama Stevan? Emang harus sampai berantem?"

"Stevan itu sahabat Lo! Sahabat. Lo gak inget apa kata gue?"

"Mana Stevan?!"

"Stevan lagi sama Ema, mereka udah pulang," ujar kasya yang akhirnya menjawab.

"Xav, Lo nyalahin Stevan atas kejadian ini? Gak salah Lo, Xav? Kenapa gak Lo salahin gue juga? Kenapa cuma Stevan yang Lo salahin? Disini gue juga salah karena udah lalai menjaga rere!"

"Stevan ceroboh! Dia gak jaga Rere dengan benar!"

"Oh ya? Kenapa gak Lo aja yang jaga tunangan Lo?!" Ucap Keysa menekan kata tunangan.

"Jangan egois, Xav. Stevan ataupun gue juga ada urusan yang gak kalah pentingnya. Gue ikhlas, dan Stevan tentu juga ikhlas buat jagain Rere. Tapi, kalo Lo kek gini, kenapa bukan Lo aja yang jaga ni cewek? Gue tau Lo cinta sama dia, tapi jangan tolol!"

Bugh!

"Xav!"

Kasya membantu Keysa untuk bangun, Xav memukul cowok itu. "Xav, udah! Keysa belum pulih seutuhnya. Kalo Lo mau tau, dia hampir mati karena mencoba untuk nyelamatin tunangan Lo!"

"ANJ-"

"STOP!"

"Kalau kalian mau baku hantam, keluar! Atau gue bunuh kalian satu-satu!"

Mendengar penuturan Agil yang tidak main-main, Keysa dan kasya akhirnya keluar dan Keysa yang dibantu kasya untuk berjalan. Bahkan cowok itu masih mengenakan pakaian pasien.

"Lo, keluar!"

Xav menggelengkan kepalanya cepat. "Gue mau jaga Rere!"

"Keluar! Disini ada gue dan aji yang bisa jagain Rere," ujar Agil.

Dengan sangat terpaksa Xav melangkahkan kakinya keluar ruangan Rere, tapi sebelum itu ia mencium puncak kepala Rere dan pergi.

Xav yang awalnya keluar dengan tatapan sendu, kini berubah dengan cepat saat melihat Stevan yang sedang duduk di kursi rodanya dan juga ada si kembar.

Tanpa memperdulikan tatapan mereka bertiga, Xav melengos pergi begitu saja dan tidak menghiraukan panggilan dari Keysa.

Stevan yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kasar.

Puk

"Sabar, stev. Xav butuh waktu buat mencerna segalanya." Kasya berbicara dan tersenyum menenangkan.

Keysa mengambil tempat duduk di samping Stevan. "Ceritain, stev. Kenapa Rere bisa ada di tangan Kenan waktu itu?" Tanya Keysa.

Stevan pun mulai menjelaskan apa yang terjadi padanya dan juga Ema waktu itu. Mulai dari dirinya yang sudah mengabari aji kalau Rere baik-baik saja, saat akan menyalakan mobil, Stevan melihat dua Rere di tempat berbeda.

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang