Seseorang tolong keluarkan aku dari situasi yang menyesakkan ini!
•••
"Kenapa kamu?" Tanya mami azkya ketika melihat putranya kembali dengan wajah kusut.
BRAK!
"Astaga, tuhan. Kenapa, Anka?" Yang ditanya bukannya menjawab malah melenggang pergi begitu saja tidak memperdulikan teriakan sang mami.
Reno yang tidak sengaja berpapasan dengan Anka pun menatap anaknya heran. "Kenap-
"Gak papa!" Anka kelepasan, ia menjawabnya dengan kasar, bahkan menepis tangan ayahnya yang berada di pundaknya.
Reno menatap anaknya tajam. "Siapa yang mengajarimu kasar dengan orang tua?" Tanyanya dingin, mami azkya menenangkan suaminya. "Sudah, mas. Anka, masuk kamar."
Anka mengangguk kaku kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya, beruntung Agil dan stev sedang berada di halaman belakang bersama lora, jadi mereka tidak melihat keributan tadi.
Ting tong
"Assalamualaikum!"
Anka menghentikan langkahnya dan berbalik menuju pintu utama.
Ceklek
Ia menatap satu persatu cowok dengan jaket yang sama berlambangkan nama Avatar dan gambar harimau.
"Ngapain?" Tanya Anka menaikkan alisnya.
"Party lah! Lora yang ngundang kita," ujar salah satu diantara mereka. Diam-diam Anka menghitung jumlah mereka yang tidak banyak, hanya 6 orang.
Anka memiringkan tubuhnya mempersilahkan mereka masuk, yang ikut memang tidak banyak karena yang akrab dengan lora hanya sedikit. "Mereka di halaman belakang." ucapan Anka dibalas anggukan oleh mereka yang langsung melenggang ke halaman belakang.
Baru akan menutup pintu, Anka dikejutkan dengan kehadiran aji dan si kembar Kasya dan Keysa. "Oi, bro! Apa kabar?" Tanya aji. "Baik."
"Mereka semua di halaman belakang," ujarnya malas. Anka benar-benar dalam mode bad mood parah, ia tidak ingin membuang waktunya bersama anak-anak avatar. Anka hanya ingin sendirian.
"Lo gak ikut?" Tanya Keysa saat melihat Anka yang malah menaiki tangga ke lantai atas. Anka menggelengkan kepalanya malas lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang.
Baru mendekati halaman belakang, mereka bertiga sudah disambut dengan suara bising dan canda tawa disana, mereka melihat lora yang sedang asik bermain dengan stev dan juga anggota lain, sedangkan Agil membantu mami azkya untuk memanggang daging dan menyiapkan makan malam.
"Calon mantu mami azkya rajin banget sih." Mereka semua menoleh ke sumber suara, ternyata aji yang berkata demikian.
"Maksud?" Tanya Agil tidak mengerti sedangkan yang ditanya hanya menggeleng sambil menampilkan cengiran kudanya.
"Kak kembar?!" Lora berlari menghampiri si kembar Kasya dan Keysa. Lora memeluk keduanya penuh kasih sayang. Ini pertama kalinya lora bertemu lagi dengan si kembar setelah bertahun-tahun. "Kangen banget!!"
Keysa tersenyum tipis dan mengusap rambut gadis itu penuh kasih sayang. "Apa kabar, manis?" Tanyanya.
"Sangat baik!!"
"Bocah! Lo kok udah gede aja!? Tambah tinggi, makin cantik, tapi kurus ih, pipinya doang gendut," ujar kasya beruntun sambil menguyel-nguyel pipi gadis itu.
"Ih! Lora ini langsing bukan kurus!"
Mereka dibuat tertawa dengan perkataan lora. "Terima kenyataan aja, Ra. Kamu itu kurus banget, mami lebih suka kalo kamu gembul dikit," ujar maminya membuat lora cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih, Alora (END)
Teen FictionMerah Putih (Alora) -Boleh aku berharap sedikit meskipun tau itu tidak mungkin?- Mungkin, aku adalah salah satu ceritanya. Tapi aku, bukanlah akhir untuk ceritanya. ••• Happy Read! Maafkan,masih banyak Typo direvisi kalau sudah end Bahasa Non baku. ...