Happy Reading
Xav menatap agil heran, setelah balik dari mengantar lora pulang agil terlihat tidak fokus bahkan ia memakai tipx untuk menghapus tulisan yang jelas jelas memakai pensil bukan pulpen.
tidak hanya xav sendiri bahkan teman temannya yang sedang berada di kelas sekarang merasa sangat aneh dengan sikap agil yang biasanya akan tidur dibelakang kelas, tapi sekarang ia justru sedang menggambar adegan webtoon, bisa dibilang agil ahli dalam menggambar hanya saja ia menomorsatukan kemalasannya.
"woy cabe! ngelamun mulu lo!"
bugh
"buset!sakit anying lu kenapa nabok gue si" pekik aji tak terima ketika kepalanya yang tiba tiba kena pukulan maut dari agil.
"lo yang goblok, ngapain juga muka jahanam lo itu pas didepan gue" balas agil menatap tajam aji yang sedang mengelus ngelus kepala nya.
aji membalas tatapan agil dengan sengit lalu kembali duduk disebelah xav yang sedang bermain PUBG,"xav,ntu geng sebelah jadi tawuran gak sih?gue bosen damai damai gini"
Stevan dkk menatap aji Horror, bagaimana ia bilang bosan karena tidak tawuran?memang durjana."pas tawuran, Lo nya malah ghosting" celetuk stev membuat aji menyengir kuda.
"Xav" panggil Agil membuat si empunya nama langsung memfokuskan pandangannya pada Agil.
Sepertinya serius-Xav.
"Gue ada info tentang lora..
Mendengar nama lora, membuat kasya,aji dan Stevan begitu juga dengan Keysa yang terlihat kepo, mereka berkumpul dengan membentuk lingkaran dengan Agil didalamnya.
...dia adeknya Anka"
Krik krik
Suasana hening, bahkan suara suara dari anak anak dikelas mereka tidak terdengar saat Agil menyebutkan nama Anka yang bagi mereka itu sangat haram disebut di lingkungan sekolah SMA ATLANTIS.
Xav menajamkan tatapannya membuat Agil menganggukkan kepalanya berulang kali memberitahu Xav bahwa ia tidak berbohong.
"Anka punya adek?"
"Siapa adeknya?"
"Kelas berapa?"
Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari penghuni kelas, inilah akibatnya jika mereka mendengar nama Ankara, musuh SMA ATLANTIS selama ini.
"Cewek atau cowok adeknya?"
"Kalo cowok gue ajak baku hantam"
"Kalau cewek bre?" Tanya salah satu murid dikelas.
"Gempur lah Hahahahahahah!" Timpal siswa lainnya dengan gelak tawa yang memenuhi seluruh kelas.
Xav memejamkan matanya meredam amarah yang memuncak sedangkan stev yang yang lainnya menghela nafas gusar.
"Lo yakin Gil?" Tanya Xav kembali memastikan.
"Ada guna gue bohong?!" Jawab Agil ngegas, memang diantara teman temannya dan juga murid murid Atlantis, hanya Agil seorang yang berani menjawab dan menentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih, Alora (END)
Teen FictionMerah Putih (Alora) -Boleh aku berharap sedikit meskipun tau itu tidak mungkin?- Mungkin, aku adalah salah satu ceritanya. Tapi aku, bukanlah akhir untuk ceritanya. ••• Happy Read! Maafkan,masih banyak Typo direvisi kalau sudah end Bahasa Non baku. ...