Happy Reading
.
.
.
.
.
"Mana kak agil?" mereka yang berada di ruang tamu seketika menoleh dan terkejut saat mendapati Ema, adik perempuan agil yang masih SMP kelas 3.
stevan yang melihatnya tersenyum lebar, cowok ini memang langsung jatuh cinta pada ema saat pertama kali bertemu tapi sifat ema yang cuek dan dingin itu hampir membuat stevan gila karena selalu ditolak, belum lagi tatapa membunuh dari seorang agil.
"eh baby ku, nyariin aku?" tanya stevan dengan wajah tengil.
"Kak Agil mana?" tanyanya lagi dengan menatap satu persatu teman temannya agil.
"agil diluar. Tumben lo kesini malem malem lagi, gak dimarahin bokap lo?" tanya aji.
"kak agil disuruh papa pulang, kalo dia kesini tolong bilangin." setelah mengatakan apa yang ingin dikatakan gadis itu melenggang pergi begitu saja membuat mereka melongo tak percaya.
stevan mengejar gadis itu untuk menawarkan jasa antar pulang tetapi ditolak, alhasil ia kembali dengan wajah cemberut."ditolak lagi?" Tanya aji dengan senyuman meledek.
stevan mengangguk membuat aji dan kasya tertawa terbahak, stevan yang tidak terima lalu menggebuki mereka membabi buta tapi tawa mereka tidak juga mereda sampai suara ave megintrupsi untuk berhenti.
"siapa tadi?" tanya ave sambil menuruni anak tangga dengan perlahan, sesekali ia memegangi rahangnya yang ngilu akibat pukulan yang diberikan agil.
"lo sama agil berantem?" tanya kasya serius dan ave menganggukan kepalanya.
"tadi Ema dateng nyariin agil," jawab stevan yang kini sudah mulai tenang dan hanya menatap kasya dan aji dengan tajam.
"ngapain? gak biasanya"
"gak tau, kata Ema tadi agil dicariin sama bokapnya dia." ave mengernyitkan dahinya bingung mendengar perkataan kasya.
"gak biasanya om dipta manggil agil," gumam ave menatap satu persatu temannya.
"bukannya om dipta ada di rusia gaes?kenapa tiba tiba ada di indo aja?" tanya aji heboh.
"kalo om dipta ada, artinya..ada yang gak beres ini," panik kasya membuat aji dan stevan ikut menelan ludah kasar tak terkecuali ave.
bukan lebay atau apa, tapi mereka semua disini tau koneksi ayah dari Remagil itu bahkan diatas ayahnya Ave dan yang lainnya, om Dipta jarang terlihat di publik tapi bukan juga orang yang terkenal hanya orang orang tertentu saja, hanya ave dan sahabat Agil yang tau pekerjaan ayah dari seorang remagil.
"mana Agil?" tanya ave, meskipun raut wajahnya terkesan tenang tapi percayalah hatinya sedang disko.
"tadi kan dia sama lo! abis tu dia keluar dan gue gak tau dia dimana," ujar stevan ngegas.
"panggil beberapa anggota AVATAR, kita cari agil dan harus ketemu malam ini juga!!" stevan, kasya dan aji mengangguk patuh lalu mengumpulkan anggota AVATAR utuk mencari keberadaan Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih, Alora (END)
Teen FictionMerah Putih (Alora) -Boleh aku berharap sedikit meskipun tau itu tidak mungkin?- Mungkin, aku adalah salah satu ceritanya. Tapi aku, bukanlah akhir untuk ceritanya. ••• Happy Read! Maafkan,masih banyak Typo direvisi kalau sudah end Bahasa Non baku. ...