Happy Reading
.
.•__________________________•
Untuk kesekian kalianya, Rere kembali bertemu gadis kecil yang menantangnya untuk bersaing mendapatkan hati xaveian.
"Gila kali, gue bersaing sama bocah. Kek gak ada cewek lain." Gerutu Rere.
Ia masih ingat betul pertemuannya dengan lora saat itu.
"Kak rere!"
Suara kecil tapi melengking itu membuat langkah rere yang ingin memasuki Alfamart terhenti, ia menatap heran kearah gadis kecil yang berlari menghampirinya."Lo, lora kan ya?" Tanya Rere
Lora menganggukkan kepalanya, Rere berjongkok agar ia lebih mudah berbicara dengan lora yang tingginya hanya sampai perut."kenapa?"
"Kesini sama siapa?" Tanya rere.
"Sama kakak aku."
Rere membulatkan bibirnya, lalu kembali bertanya."kenapa manggil?" Tanya Rere lagi.
"Kak, lora cuma mau bilang."
"Bilang apa?"
"Kak rere suka sama Ian, ya?" Rere mengernyitkan dahinya heran."Ian? Siapa? Gue sukanya cuma sama Xaveian."
"Iya, kak Ian itu Xaveian."
"Ooh, terus kenapa?"
"Kalo kata kak Anka, suka sama orang itu harus diperjuangkan tapi tetap harus bermain sehat."
Rere mengerjapkan matanya beberapa kali, merasa bingung dengan perkataan gadis kecil itu."maksud Lo?"
"Ya, lora mau bersaing secara sehat sama kak rere." Rere membulatkan matanya tak percaya."maksud lo, bersaing buat dapetin Xav?!" Tanyanya tidak percaya, bahkan ia sampai meninggikan suaranya.
"Lora!"
"Yaudah kak, itu aja. Kalau gitu, lora pulang duluan ya kak."
Rere menatap kepergian lora dengan bingung, apa dia tidak salah dengar? Bersaing dengan lora? Gadis kecil itu? Yang bahkan belum genap berusia 10 tahun.
Saat mengingat kejadian itu, Rere menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Generasi muda jaman sekarang keseringan diberi peksin.
"Generasi micin emang." Gumamnya.
Rere memainkan botol minuman nya, kantin sangat sepi karena KBM sedang berlangsung. Kenapa rere berada di kantin? Ya jelaslah, diusir.
"Woii, re!"
"Gak usah teriak, babi!"
Cika menghampiri rere dengan wajah kesalnya, dengan tidak tau dirinya, Cika merebut minuman yang ada di genggaman Rere dan menghabiskannya tanpa sisa."anjir Lo, gue beli pake duit nih!"
"Haus guee haus!"
"Napa si!?"
"Gue kesel! Banget banget banget sama kasya!" Ucap cika menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih, Alora (END)
Teen FictionMerah Putih (Alora) -Boleh aku berharap sedikit meskipun tau itu tidak mungkin?- Mungkin, aku adalah salah satu ceritanya. Tapi aku, bukanlah akhir untuk ceritanya. ••• Happy Read! Maafkan,masih banyak Typo direvisi kalau sudah end Bahasa Non baku. ...