Perasaan Rere

45 31 14
                                    

Ohiya, cerita ini udah dibuat tahun 2021 kemaren di bulan Agustus gitu, tapi aku unpublish. Nah, sekarang mau aku publish lagi sekalian sambil revisi, hihi!
Buat readers queenee yang baru nemu MPA (Merah Putih Alora), selamat bergabung!

•••
Jodoh gak ada yang tau, jadi perjuangin aja dulu siapa tau terbalaskan perasaannya. Semangat! Jangan pesimis pejuang cinta bertepuk sebelah tangan.

-coklat-
.
.
.
.

Di dalam mobil, Xav maupun Rere tidak ada yang berniat untuk membuka suara.

Rere bingung harus bagaimana sekaligus kesal bila mengingat wajah tengil Agil yang dengan entengnya mengatakan apa yang terjadi pada dirinya.

Xav sendiri tidak tau harus melakukan apa kepada Rere.

"Xav?"

"Re?"

Ujar mereka bersamaan membuat suasana semakin canggung.

"Lo duluan,"

"Gak, Lo duluan," tolak Xav.

Rere menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya dengan kasar. "Yang dibilang Agil bener, gue udah-

Perkataannya tercekat di tenggorokan, Rere masih tidak melupakan 2 tahun lalu dimana ia kehilangan harta satu satunya didalam hidupnya.

Rasanya sakit.

"-gue udah g-gak suci lagi Xav..." Sambungnya lirih.

Xav menoleh, ia juga merasa kasihan pada perempuan yang selama ini selalu mengejarnya dan memberikan perhatian untuknya.

Xav dengan sedikit ragu mengangkat tangannya dan mengelus kepala Rere dengan perasaan tulus.

"Gue, Lo bisa ceritain apapun ke gue," ujar Xav.

Rere menatap xav tepat di mata cowok itu. "Kenapa? Kenapa lo selalu sabar sama gue? Padahal gue ini udah persis kayak kuman yang selalu gangguin hidup lo.."

"Gak masalah, kita kan teman," balas Xav dengan senyumannya.

Teman?

Harusnya Lo sadar bego, mana mungkin cinta itu terbalaskan? Bego Lo re! Bego - Batinnya berteriak.

"Iya, kita teman."

Sakit.

Hanya teman.

Teman.

Tidak lebih.

"Gue pulang aja,"

Xav menoleh. "Bukannya Lo kabur? Kenapa pulang?"

"Bentar lagi sampe di apartemen gue," lanjut Xav lagi.

Rere menggelengkan kepalanya lemah, tidak mungkin ia tinggal di apartemen laki laki, terlebih lagi itu adalah Xaveian.

"Gue gak mau ngerepotin lo," ujar Rere menundukkan kepalanya malu.

"Gue bisa tidur ditempat Agil,"

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang