Mengusik

12 8 0
                                    

Manusia itu aneh, kesalahan dibuat oleh satu orang. Tapi, orang terdekat yang menjadi sasaran balas dendam.

•••

"Pagiku cerahku, matahari bersinar
Ku gendong tas ungu ku di pundak! Slamat pagi semua, ku nantikan dirimu , didepan kelasku, menantikan kam-

"Berisik! Lora," tegur nera menatap malas ke arah lora.

Pagi-pagi sekali mereka sudah disuruh berjemur di lapangan untuk melakukan MOS. Iya, MOS. Kegiatannya yang biasa dilakukan oleh murid-murid baru, sama seperti lora, nera, dan Vela. Jangan lupakan Dika yang tidak mau jauh dari lora, sedangkan Erik dia hanya ngikut saja.

SMA NEGERI JayaWija

"Adik adik! Tolong rapikan barisan dan harap tenang! Kakak akan menyampaikan kegiatan kita hari ini!"

"Kalau mau cepat istirahat, jangan susah diatur!"

"SIAP, KAK!"

Cuaca hari ini terlihat lebih panas dari hari hari sebelumya, apa akan memasuki musim hujan?

"Tes tes! Ekhem! Mohon perhatiannya. Saya Alvin, ketua OSIS SMA JayaWija-

"KYAAAAA! GBL! Ganteng banget lohhh!" Teriakan heboh itu berasal dari bibir mungil lora membuat nera dan Vela menepuk jidat sekaligus meringis malu.

"Harap tenang! Kalian sudah kami bagi menjadi beberapa kelompok, ada gugus 1 sampai gugus 6 dan masing-masing terdiri dari 25 orang. Segera membentuk kelompok setelah nama disebutkan sesuai dengan gugus masing-masing! Paham!?"

"PAHAM, KAKAK!"

6 anggota OSIS berjalan menuju lapangan, masing-masing dari mereka akan menjadi pemimpin gugus. Nama dari kelompok pun disebutkan, lora terpisah dari teman-temannya, hanya Vela yang bersamanya dan sisanya adalah orang asing yang tidak ia kenal.

Tapi, tunggu!

Sepertinya ada satu laki-laki yang ia kenal, sangat kenal. "Dadang!?" Pekiknya histeris sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Lo sekolah disini, dang? Kok gak bilang?"

Masih ingat Dadang? Teman les privat art nya lora. Dadang memutar bola matanya malas. "Dani. Panggil gue Dani." Ucapnya penuh penekanan.

"Enggak ah! Lebih suka nama Dadang."

"Aaaaa! Lora, gue kira kita gak satu kelompok. Huhu mau nangis gue gak kenal siapapun," ujar Vela menggelayuti tangan lora.

"Dadang satu sekolah sama kita loh, vel!" Lora memberitahukan Vela dengan raut antusiasnya begitu juga dengan Vela.

"Aaaaaa, dawa! Lo kemana aja sih sebulan gak masuk les? Tapi, gakpapa deh. Sekarang kita satu sekolah," ujar Vela sangat antusias.

"Cieeeee..." Seruan dari lora membuat Vela merona, sedangkan Dadang alias Dani atau dawa, cowok itu hanya menatap malas tanpa minat.

Kegiatan mereka pun dimulai, dengan lomba-lomba, seperti lomba estafet, dan lomba lainnya yang membuat mereka mengenal satu sama lain. Kini tibalah mereka diberi misi spesial.

"Kalian harus mencari amplop berisikan misi kalian, harus dikerjakan! Waktunya selama MOS berlangsung. Dikumpul ke panitia osis, ya?"

"Dan... Jika ada yang tidak mendapatkan amplopnya, maka akan dikenakan hukuman! Silahkan kerjakan."

Lora pergi dengan cepat, ia jelas tidak mau dan tidak suka bila mendapat hukuman. Ia mencari segala arah, matanya tidak sengaja melihat amplop yang senada dengan warna tasnya. "Vela!! Gue dapet!" Teriaknya pada sang sahabat yang juga ternyata sudah mendapatkan amplop juga.

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang