Lora Hilang?

14 9 0
                                    

Happy Reading

Lora menghentakkan kakinya dengan kesal. Jam menunjukkan pukul 8 malam, belum terlalu malam. Tapi, diluar saat ini cuacanya sangat dingin. Tapi, mau bagaimana lagi? Kakaknya itu belum pulang dari kantor dan kedua orangtuanya baru lusa akan pulang. Semuanya sibuk, dan lora membenci kenyataan kalau dirinya sendiri saat ini.

Gadis itu tiba-tiba lapar, ingin meminta dimasakkan bibi, tapi ini sudah malam dan tentu saja bibi dirumahnya sudah pulang. Karena kerjanya memang dari pagi jam 7 sampai sore jam 5.

Lora mendorong pintu minimarket dengan perasaan kesal dan campur aduk. Disaat seperti ini rasanya ia ingin sekali melampiaskan amarahnya pada seseorang.  Beberapa orang yang melewati lora menatapnya aneh dan tanpa sengaja mendapatkan pelototan maut dari lora. Mereka juga bingung, siapa dan mengapa gadis ini melotot pada mereka.

Sungguh sangat menyebalkan. Kenapa sih? Orang lain gak bisa jaga matanya. Gue kan berasa dijulidin!

Lora hanya mengambil beberapa bungkus mie instan, snack, dan susu Cimory favoritnya. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak, lora bergegas menuju kasir dan membayar belanjaannya.

"Huh, akhirnya..." Ucapnya lega setelah meminum susu kesukaannya. Gadis itu kembali berjalan santai menuju rumahnya. Tapi, sebuah mobil Alphard berwarna hitam berhenti tepat dihadapannya. Lora mencoba untuk berfikir positif, mungkin saja kan mobil itu tiba-tiba mogok pas dihadapannya.

Tapi, tidak mungkin! Mobil ini mengambil jalan yang salah. Harusnya jika lora ada di kiri jalan, maka mobil yang berada di arah yang berlawanan berada di jalur kanan. Mungkin benar mogok? Lora sendiri tidak yakin dengan pikirannya.

Gadis itu mengangkat bahunya dan memilih mengacuhkan saja mobil yang sedari tadi diam itu.

Bugh

Katakan pada lora, bahwa hari sudah malam dan sudah seharusnya ia tidak pergi sendirian. Lora memegangi kepalanya yang pusing, entah benda apa yang menghantam kepalanya dengan keras sampai membuatnya kehilangan keseimbangan dan semuanya mulai redup. Kesadarannya menghilang. Tapi, gadis itu masih bisa merasakan tubuhnya yang melayang seperti diangkat seseorang.

•••

Ceklek

"Helo everyone!? Lora? Abang pulang!"

Sepi.

Anka mengernyitkan keningnya ketika melihat keadaan rumah yang sepi. Laki-laki itu berjalan menuju kamar adiknya untuk memastikan lora yang mungkin saja tertidur. Tapi, Anka tidak mendapati keberadaan lora di dalam kamarnya. Di kamar mandi pun gadis itu tidak ada. Anka kembali menuju kamarnya, tapi tidak ada lora disana. Laki-laki itu melepas jasnya dan menyisakan kemeja putih dengan dua kancing atas yang terbuka, menambah kesan tampan dan keren.

Anka menuruni tangga dan berjalan menuju dapur, tidak ada lora disana. Anka mencoba untuk berfikir tenang dan menduduki dirinya di salah satu kursi di dapur sambil meneguk sebotol kaleng minuman yang tadi ia ambil di lemari es.

Laki-laki itu menggerakkan kakinya menuju pos mini tempat pak satpam yang berjaga setiap malam di depan rumahnya. "Pak?" Seorang pria memakai seragam satpam yang sedang tertidur itu pun sontak terbangun dan mengelus dadanya sambil beristighfar. "Astagfirullahaladzim, maaf, den. Bapak ketiduran, kenapa ya?"

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang