SAH!

23 7 0
                                    


Happy Reading

"Aduh, cik. Deg-degan gue." Gadis dengan balutan gaun putih dan hijab senada, makeup tipis, penampilannya ini sudah seperti seorang princess dengan aksesoris mahkota di kepalanya.

Cika yang baru masuk kedalam pun dibuat tercengang dengan penampilan sahabatnya. "Ya ampun, re! Lo cantik! Cantikkk banget, astaga!" Pekik gadis itu mendekati rere dan menatapnya dari atas sampai bawah.

Ya, gadis dengan gaun pengantin itu adalah Rehana Pinkan. Hari ini adalah acara resepsi. Xav dan Rere telah sah menjadi pasangan suami isteri Dimata agama dan juga hukum.

Sehari setelah pulang dari rumah sakit, Xav mengajak Rere untuk ke KUA. Tidak hanya mereka berdua, tapi ada anggota inti Avatar, keluarga lora, dan juga uncle nya Xav. Satu-satunya orang yang tidak membencinya.

Mereka tidak mengadakan akad nikah, karena Rere tidak memiliki wali. Mereka memutuskan untuk menikah di KUA, sah di mata agama dan hukum. Rere bilang tidak masalah, dan acara resepsinya baru digelar hari ini. Seminggu setelah pernikahan mereka. Barulah acara resepsi diadakan. Tentunya sangat mewah.

Xav tidak kekurangan uang meskipun keluarganya mencabut seluruh aset atas nama Jordan. Xav sudah memiliki perusahaan sendiri.

"Gue pangling banget tau! Padahal dulu waktu SMA Lo sering dandan menor, tapi sekarang liat lo yang kek gini, bikin pangling banget!"

Rere tersipu mendengarnya, sekaligus kesal ketika Cika mengingatkan masa masa alay nya. "Gak usah ingetin masa lalu lagi, bisa? Gue jadi eneg sendiri tau!"

Cika menoyor kepala Rere hingga gadis itu meringis dan menatap Cika tajam. "Eneg gitu, diri Lo sendiri tau! Versi jahanamnya. Kalo ini versi malaikatnya, hehe."

Rere memutar bola matanya malas. "Yaudah, yuk. Ngantennya ditunggu dipelaminan," ujar mami azkya.

Selain anggota Avatar yang membantu dan menjaga kelancaran acara pada hari ini. Keluarga lora turut membantu. Sedangkan diluar sana, resepsi diadakan disebuah hotel mewah.

Xav melihat seseorang dengan balutan gaun putih senada dengan tuxedo yang ia kenakan dan juga peci putih. Nuansa nya memang dibuat serba putih, atas permintaan Rere tentunya.

Semenjak keluar dari rumah sakit, dan semenjak Xav menjadi seorang mualaf. Rere langsung merubah penampilannya menjadi lebih tertutup dengan hijab, sekaligus kepribadiannya yang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Cantik," bisik Xav saat gadis itu sudah duduk disebelahnya.

Tak sengaja mata Xav terarah pada seorang gadis kecil yang memakai dress berwarna lilac selutut dengan makeup tipis, rambut hitam sedikit kecoklatan yang dibiarkan tergerai dan bergelombang. Gadis itu terlihat seperti peri dan sangat mencolok diantara para sahabatnya. Gadis itu lora.

Anggota Avatar, semuanya memakai kemeja Putih dan celana hitam. Semuanya nampak serasi. Tapi, Xav tidak melihat Agil. Dimana laki-laki itu? Mungkin di tempat lain. Xav tidak terlalu memperdulikan para tamu undangan, ia hanya fokus pada Rere saja yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

"Sayang, capek gak?" Tanya nya saat melihat Rere yang menghela nafas berat.

Rere pun menoleh dan menggelengkan kepalanya, lalu melempar senyum lebarnya. "Enggak kok! Kata siapa capek? Lagi semangat nih nyambut tamu," ujar Rere.

Merah Putih, Alora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang