--
Aku mencoba mengingat-ingat pada awal aku kenal dengan Jaeshen, aku sudah berbicara menggunakan bahasa santai, aku juga setiap mengangkat telepon darinya selalu marah-marah. Dan seringkali, aku dengan tidak sopan untuk tidak lagi menggangguku.
Aku terlupa, jika aku perlu menanyakan umur atau tentang kuliah nya. Padahal, ibu Sudah memberitahuku jika aku dengan Jaeshen kuliah di kampus yang sama. Tapi, kenapa aku sampai lupa untuk menanyakan hal itu. Mungkin, jika tadi Mira tidak melihatku dengan Jaeshen, aku pasti belum tahu kalau Jaeshen itu kakak tingkat ku.
"Jadi, maksud Lo, Jaeshen tadi kakak tingkat Mir?"
"Lo ga tau Tan ? Astagaaa.. terus kamu kenal dia dimana?"
"Ibu dia sama ibu gue sahabatan. Terus dia sama mama nya dateng ke rumah gue. Dari situ kita kenal"
"Lo ga tanya dia umur berapa atau tentang pendidikan dia gitu?"
"Ngga. Orang gue aja baru ketemu dia Minggu lalu, aneh kan kalo gue langsung nanyain itu ke dia?"
"Yaaa, iya sih.. tapi Lo beneran cuma tau nama dia Jaeshen doang?"
"Iya. Emang ada lagi yang harus gue tau, selain dia Kating kita ?"
"Kayaknya ini lebih horror deh kalo gue bilang. Lo jangan kaget ya"
"Kenapa sih Lo Mir ? Bilang aja lagi"
"Dia temen nya Mark - Jeno"
"Uhuk..uhuk.."
"Nahh tuh kann.."
"Apa? Dia temennya kak Mark? Jeno? Tunggu... Jadi dia..."
"Yup.. Jay. Jaeshen William Effendi"
"Astaga.. mati gue"
"Gimana rasanya? Gila ya sahabat gue satu ini. Ga pernah ngelirik cowok, sekali nya tertarik, ehh berada di tengah-tengah pangeran tampan. Hahaha"
"Lo tau ga Mir, kemaren pas gue di anter pulang sama Jaeshen, kak Jeno nge-chatt gue?"
"Serius? Dia kok bisa tau nomor Lo sih?!"
"Ya mana gue tau Mir.. dia bilang, ga susah buat cari nomor gue"
"Waahh.. bener-bener ga bisa di remehin circle mereka"
"Terus Lo gimana?""Gimana apa nya sih Mir?"
"Lo pilih siapa di antara mereka bertiga?"
"Apaan sih Lo !"
"Ya kan kali aja Lo ngerasa ada sesuatu yang beda pas sama Jeno atau Jay di banding sama Mark?"
"Gue akui, Jaeshen ganteng banget. Dia punya senyum yang indah, apalagi lesung pipinya yang bisa bikin semua cewek lumer. Tapi itu ga work ke gue. Bagi gue, cuma kak Mark yang bisa bikin gue berdebar ga karuan"
"Ciieee.."
Aku memerah, aku sendiri tidak sadar jika akan mengakui perasaan ku pada sahabatku seperti ini. Aaahh.. rasanya aku ingin menyembunyikan wajahku saja.
--
"Tan.. liat deh, kak Mark tuh"
Aku yang tengah mencari buku ekonomi tiba-tiba menghentikan aktivitas ku, melirik ke arah sosok yang di maksud Mira. Sosok yang selalu sukses membuatku tersenyum tiap kali melihatnya.
"Heh. Senyum Lo. Gih, sana deketin!"
Mira berbisik mengatakan apa yang di usulkan nya. Aku yang mendengar sontak menoleh padanya dan menatap nya dengan menajamkan mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kating Idaman (END)
Teen FictionTania Wirawan. Mahasiswa semester 4 yang tidak tertarik dengan pacaran suatu ketika tidak sengaja menabrak senior tampan pujaan cewek di kampus. Mark Jerome Wiguna. Laki-laki semester 6 yang rela mengorbankan masalah percintaannya demi sang ibu terc...