Part 33

25 7 14
                                    

Setelah aku mendengar kisah dari karyawan lain tentang Presdir Jo dan Chrysty, akhirnya aku mengetahui. Mereka di tunangkan atas dasar politik.

Kakek Presdir Jo sengaja menjodohkan mereka karena Chrysty memang anak dari pengusaha Properti yang sangat terkenal.

Tetapi, beda dengan Chrysty yang sepertinya benar-benar jatuh cinta dengan Presdir Jo. Sebaliknya, Presdir Jo bahkan menutup hati nya rapat-rapat untuk wanita tersebut.

Setelah hari itu, hampir dua kali dalam seminggu Chrysty mendatangi Presdir Jo walaupun hanya sikap dingin yang dia terima.

"Tania, jika Chrysty kembali menemuiku bilang aku ada rapat. Aku mau keluar sebentar"

"Baiklah Pak. Perlu saya siapkan sesuatu?"

"Tidak. Kamu disini saja mengurus berkas ini. Coba kamu cek mulai dari kualitas produk yang akan di pakai model untuk pemotretan launching brand Minggu depan"

"Baiklah pak"

"Oke. Saya pergi dulu"

"Iya Pak. Hati-hati di jalan"

Setelah nya, aku membuka berkas dari bagian pemasaran yang di berikan Presdir Jo padaku. Dapat di lihat bagaimana detail baju dan bagaimana style nya yang menurutku memang cocok dengan selera pemuda saat ini yang sedang demam KPop.

Menurut Presdir Jo, Minggu depan adalah pemotretan dengan model pendatang baru yang sedang naik daun. Aku tidak tahu siapa modelnya, tapi semoga dia bisa membawa nama Brand ini di kenal lewat popularitas nya.

**

Memang terasa berat mengambil kuliah dan juga kerja. Selain membagi waktu, aku juga harus membagi pekerjaan. Tak jarang waktu tidur pun aku kurangi.

Malam itu, setelah lelah berkutat dengan pekerjaan dan kembali ke kost-an Mira, sahabatku. Kami berdua pun melakukan obrolan guna melepas penat kami.

"Tan, Lo ga capek kuliah sambil kerja?"

"Capek banget lah Mir.."
"Gue harus kerja dari Senin sampai Jumat. Sabtu Minggu gue kuliah"

"Hahaha. Tapi Presdir Lo baik banget yaa.. ngedukung Lo kuliah gitu"

"Yaahh.. untungnya Presdir baik banget. Bersyukur gue"

"Tapi, ada ga sih yang Lo keluhin sama Presdir Lo ?"

"Selain ritme kerja dia yang super express, ga ada lagi. Haha"

"Dia juga ganteng kan yaa.. iri deh gue sama Lo. Hahaha"

"Ehh tapi dia udah tunangan tau Mir"

"Serius?! Yaahhh ga bisa di miliki dong diaaa"

"Tapi presdir ga suka sama tunangannya. Kaya pertunangan politik gitu"

"Hah?! Wahh orang kaya emang ga enak ya. Masa depan aja udah di tentuin"

"Lo lagi nyindir gue nih?"

"Ehh.. hahaha maap maap. Ga maksud nyindir Lo non.."

"Isshh.. dah lah, ayok tidur"

Setelah itu, kami berbaring bersebelahan berbagai kasur yang berukuran queen size. Selang beberapa saat, ku lihat sahabatku, Mira sudah terlelap dalam tidurnya. Memang dari dulu tidak berubah, cepat sekali tidur, di tambah lagi dia pasti kelelahan dengan pekerjaannya.

Ku pilih memutar MP3 dari handphone ku. Sejenak, terlintas raut wajah sosok yang amat sangat aku rindukan, Mark Jerome Wiguna. Apa kabarnya? Apa dia masih mencintai ku ? Apa dia bisa setia tetap pada janjinya? Sesekali, pertanyaan seperti itu muncul di benakku. Mungkinkah dia pun sama sepertiku yang merindukannya? Diantara kebimbangan, aku harus yakin dia setia dan menggenggam janjinya, hanya hal itu yang bisa aku pegang teguh dan menepis segala keraguan.

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang