Part 7

34 10 2
                                    

--

Berat sekali ku angkat kedua mataku di Minggu pagi saat ibuku membangunkan ku dari tidur lena ku . Sesekali, ku lirik jam yang di letakkan di atas meja belajar. Huufftt masih pagi. Jam masih menunjukkan pukul 07.40 pagi. Ibu sengaja membangunkan ku lebih awal di hari Minggu ini untuk ke supermarket. Hal yang paling malas aku lakukan tapi mau tidak mau harus kuturuti. Ibu bilang, hari ini ada teman lamanya yang ingin berkunjung.

"Sayang, ini daftar belanjaan nya ya"

Ibu menyodorkan sebuah catatan daftar belanjaan serta uang padaku

"Iya Bu.. Tania berangkat yaa"

"Hati-hati ya sayang. Kabarin ibu kalo ada apa-apa"

"Iya Bu..."

Malas rasanya keluar se pagi ini di hari Minggu yang seharusnya ku gunakan untuk bersantai di rumah. Aahh.. kenapa ga ketemu nya di luar aja siihh.. atau pesan makanan aja gituuu.. kan lebih simple.

**

Sepulang dari belanja, aku langsung di sibukkan dengan segala persiapan untuk menyambut teman ibu. Mulai dari masak, sampai bersih-bersih rumah sesuai arahan ibu. Tidak terpikir sekalipun siapa yang akan datang. Aku pun tidak begitu penasaran tentang tamu yang akan datang kali ini.

Krriingggg!!

Bunyi telepon rumah menghentikan semua aktivitas kami. Lalu ibu memberi kode meminta aku untuk mengangkat nya.
Segera ku raih gagang telepon dan aku mendengar suara ibu-ibu di seberang sana.

"Hallo selamat pagi"

"Selamat pagi. Maaf, dengan siapa?"

"Ahh saya Tina. Maaf, adek ini anaknya Anita ya ?"

"Ahh iyaa.. emm.. Tante mau bicara dengan ibu ?"

"Apa ibu mu tidak sibuk?"

"Ngga kok Tante, sebentar saya panggilin dulu"

Aku segera memberi kode kepada ibu untuk segera mengambil alih telepon yang memang di tujukan untuknya.
Beberapa saat, ibu sudah mengambil alih dan berbicara dengan temannya. Aahh mungkin itu teman ibu yang akan berkunjung kesini.

"Ahh baik Tin. Aku bener-bener kangen banget loh sama kamu. Aku tunggu yaa.. iya bawa aja. Siapa tau bisa Deket. Hahaha"

Ibu menutup sambungan telepon. Dan mendekat padaku untuk memeriksa pekerjaan ku.

"Sayang, nanti Tante Tina kesini sama anaknya loh. Katanya anaknya juga kuliah di kampus yang sama kaya kamu"

"Oh ya ? Cewek bu ?"

"Cowok. Katanya ganteng loh"
Ucap ibu seraya menggodaku di akhir kalimat nya.

"Apaan sih Bu.."

"Hahaha.. dandan yang cantik yaa"

"Tiap hari juga cantik kali Bu!"

"Haha. Ya sudah, siap-siap gih"

"Iya Bu.."

Aku pun langsung masuk ke kamar menebak-nebak siapa anak Tante Tina. Apakah dia satu tingkat denganku? Kakak tingkat? Atau adik tingkat? Ahh nanti juga ketemu. Aku tidak perlu memusingkan masalah ini.

Aku merebahkan diri di kasur kesayangan ku. Ku lirik Waktu masih menunjukkan pukul 13.15 siang hari. Menurut ibu, Tante Tina akan berkunjung di sore hari. Jadi, masih ada waktu buat tidur siang kan?

**

Ibu menggedor pintu kamarku dengan keras. Ibu berusaha membangunkan ku dari tidur lelapku.

"Tania, sayang, bangun"

"Iyaa"
Aku membuka pintu untuk ibu sambil ber malas-malasan . Kulihat wajah panik ibuku membuat mataku menyipit.

"Kenapa sih Bu.."

"Bangun sayang, cepat mandi lalu bersiap. Tante Tina 10 menit lagi akan sampai loh"

"Yaudah.. kan mau ketemu sama ibu"

"Kamu nih.. kan ibu udah bilang Tante Tina kemari sama anak laki-laki nya"

"Terus?"

"Ya kamu temenin lah sayang.."

"Aahh males ah Bu.."

"Huss! Ga boleh gitu kamu. Pokoknya nurut kata ibu ya. Kamu mandi, terus dandan yang cantik"

"Buat apa sih Bu.."

"Ya mau ibu kenalin lah sama anaknya Tante Tina. Dia ganteng loh"

"Emang ibu pernah liat ?"

"Pernah, waktu dia kecil. Ganteng, punya lesung pipi, putih, kayaknya cocok sama kamu"

"Ibu... Apaan sih"

"Yasudah. Sana siap-siap dulu. Inget yaa dandan yang cantik"

"Kaya dia siapa aja deh Bu sampe aku harus dandan yang cantik"

"Dia anak temen ibu sayang.. sebentar, siapa ya namanya.. bentar ibu ingat-ingat dulu"

"Ahhh lama dehh.. kata nya aku di suruh mandi"

"Yaudah kamu mandi gih.."

"Iyaaa"

Baru saja aku melangkah kan kaki, ibu lalu menyebutkan satu nama

"Jaeshen. Yaa namanya Jaeshen!!"

Setelah menyebutkan nama itu, ibu berlalu dari kamarku.

Jaeshen? Satu kampus denganku? Memang nya ada nama Jaeshen di kampusku?

--

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang