Part 31

16 6 3
                                    

"Miraaaaaa"

"Apaan sih ni bocah malem-malem gini teriak ?"

"Miraa gue di terima di JoA Company.."

"Waaahhh serius Tan?"

"Serius.. nihh liat e-mail yang masuk ke gue ini"

Aku menunjukkan e-mail itu kepada sahabatku. Beberapa saat dia baca e-mail itu dengan seksama dan kembali memelukku.

"Aaaaaahhh congrats yaa Taniiaaa.."

"Thank you Mira.."

"Eh Lo besok pagi udah harus masuk kerja ya ?"

"Iya nih.. dadakan banget deh"

"Emang ya dasar presdir itu. Baru masuk aja udah di buat kelabakan. Moga Lo betah yeee kerja disana"

"Aamiin.. mau ga mau gue harus bisa bertahan sih sama pak presdir nya"

"Eh anyway, Lo bukannya udah ketemu sama presdir nya ?"

"Udah. Waktu wawancara kemarin"

"Terus?"

"Terus apa nya?"

"Menurut Lo dia gimana? Kata temen gue sih dia masih muda, keren juga. Minus nya ya dingin banget kaya kulkas, karyawan nya aja ga di kasih istirahat barang sebentar kalo deadline nya mepet"

"Hmmm.. dia emang tegas sih. Keliatan banget aura pemimpin nya"

"Menurut Lo, dia ganteng ga? Hahaha"

"Ihh apa sih Lo. Kok nanya gitu. Hahaha"

"Yaaa Gapapa sih. Nanya doang gue. Pengen tau di mata Tania, presdir itu gimana. Haha"

"Well.. Menurut gue, dia cukup berkharisma. Tapi, kak Mark lebih cute"

"Eiiyyy... Iya deh iyaa yang bucin nya kak Mark. Hahaha"

"Yaa gimana dong, pacar gue itu satu-satunya orang yang menarik di mata gue. Hahaha"

"Duhh iya iyaa.. jadi kangen kak Jeno deh. Telfon dia yukk"

"Wahhh boleh boleh.. sekalian nanya kabar dia yang kuliah di Sydney"

"Eh serius?"

"Serius. Bentar gue video call deh.."

Sesaat aku menekan tombol panggilan video call ke nomor kak Jeno. Terlihat terhubung dan berdering. Lalu dia angkat panggilan dari kami.

"Hai ladies.."

"Waahhh kak Jeno.. keren banget bisa kuliah di luar negeri. Di Sydney lagii.. wahhh"

"Oh hai Mira. Hehe.. ngga ah. Biasa aja. Malah gue ngerasa di buang sama keluarga gue . Hahaha"

"Ehh iya, kak Jeno sendirian ya disana ?"

"Iya Mira.. Lo mau temenin gue? Sini temenin. Hahaha"

"Ihhh becanda aja kakak nih.."

"Hahaha. By the way, kabar kalian gimana?"

"Kami baik-baik aja kok kak.."

"Syukurlah kalau gitu. Setidaknya gue ga ngerasa bersalah usulin Tania kabur. Haha"

"Ehh.. jadi Tania kabur ini usul dari kakak ? Wahhh bener-bener "

"Haha. Habis gue juga buntu mau gimana bantuin Tania. Satu sisi, Tania pacar Sabahat gue, si Mark. Satu sisi lagi, Jaeshen juga sohib gue. Kan gue bingung. Hahaha"

"Yaahh tapi kakak bener sih. Kalo Tania di rumah ya yang ada udah di nikahin"

"Iya kan? Tania harusnya terimakasih ke gue. Tau ga, gue sampe kena semprot sama Jay. Dia tau ide gila Tania pasti dari gue. Apalagi gue yang ngasih tau Jay kalo Tania baik-baik aja"

Kating Idaman (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang